Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2022

Karakteristik Anak dalam Al-Qur'an

 BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    KRAKTERISTIK ANAK DALAM AL-QURAN

1. Proses penciptaan manusia dalam pandangan islam

Sebagai agama yang sempurna islam memiliki kitab suci yang sempurna yakni Al-Quran. Dalam Al-Quran tidak haya mengajak tetanga teologi atau ketuhanan namun islam pun mengajarkan tetang alam semesta yang fropan. Bahkan dalam Al-Quran ALLAH SWT sering mengajak manusia untuk berpikir mengamati alam semesta. Al-Quran sebagai sumber pengetahuan.

Begitu pula dengan proses penciptaan manusia, Al-Quran dengan detail menerangkan fase fase penciptaan manusia seperti yang di terangkan dalam Al-Quran surah al-Mu’minun   ayat 12-14:

 ۚطِيْنٍمِّنْ سُلٰلَةٍ مِنْ الْاِنْسَانَ خَلَقْنَا وَلَقَدْ

Artinya : 12. Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah

 ۖ مَكِينٍ قَرَارٍ فِيْ نُطْفَةً جَعَلْنٰهُ ثُمَّ

Artinya :13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)

 

اللّٰهُ فَتَبَارَكَ اٰخَرَۗ خَلْقًا اَنْشَأْنٰهُ ثُمَّ لَحْمًا الْعِظٰمَ فَكَسَوْنَا عِظٰمًا الْمُضْغَةَ فَخَلَقْنَا مُضْغَةً الْعَلَقَةَ فَخَلَقْنَا عَلَقَةً النُّطْفَةَ خَلَقْنَا ثُمَّ

الْخَالِقِيْنَۗ اَحْسَنُ

Artinya : 14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik.

Dengan jelas ALLAH SWT menjelaskan bahwa setiap manusia di ciptakan berdasarkan proses dan tahapan yang teratur. Hal ini berati bahwa manusia hidup dengan tahapan tahapan tertentu, di mulai dari alam kandungan bayi, kanak-kanak, hinga dewasa. Semua tahapan itu mempunyai krakteristik yang harus di pahami setiap orang tua terutama untuk mengatahui langkah langkah Pendidikan yang tepat bagi anak mereka.

Sedangkan Indara manusia berkembanag secara bertahap di mulai dari telinga, mata hingga hati seperti yang di jelaskan dalam AL-QUR,AN surah as-sajdah  ayat 9:

Artinya : Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.

Dengan perkembangan indara pendegaran maka Pendidikan pada anak sudah dapat di lakukan yakni dengaan cara mendengarkan bunyi bunyi tertentu tertentu, seperti doa dan sebagaiya. Bunyi bunyi yang bdernilai positif seperti bunyi bacaan AL-QUR,AN atau pun solawat akan mwembawa pengaruh positif kepada janin dalam kandungan begitu pula sebaliknya, oleh karna orang tua dapat mengunakan tahapan kehamilan untuk mulai Pendidikan bagi calon anak mereka. Selain dengan mendegarkan bunyi bunyi yang mempunyai energi dan pengaruh positif orang tua juga dapat mulai juga memberikan sentuhan sentuhan kepada janin melalui belainyan pada kandungan. Hal ini di karnakan janin tersambung dengan fisik ibu melalui plansenta sehinga apa yang ibu rasakan dan ibu terima dari luar maka akan transfer kepada janin.

Dalam surah an-nahl ayat 78 juga di terangkan tentang tahapan tahapan penciptataan indra pada manusia:

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya : Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.

 Ayat ayat ini mengajarkan kepad manusia agar mereka mengunakan proses Pendidikan sebagai sebuah tahapan dalam kehidupan. Tahapan tahapan Pendidikan ini harus dilalui dengan maksimal agar manusia dsapat tumbuh dengan optimal serta menjadi manusia paripurna. Dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim di terangkan fase fase penciptaan manusia sebagai berikut:

Artinya : Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah berkata kepada kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang yang  jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah (air mani yang kental), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu juga, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh,  dan dia diperintahkan mencatat empat  kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau kebahagiannya”

Dalam hadis ini di terapkan bahwa setiap manusia mengalami sebuah proses dan fase fase dalam pencitaan kecuali  nabi adam dan hawa. Setiap manusia mengalami fase penciptaan seperti yang di terangkan dalam ayat dan hadis di atas. Denngan sudah di tiupkannya ruh pada janin maka anak dapat merasakan apa yang terjadi melalui suara maupun sentuhan sentuhan yang di dengarkan dan rasakan. Pada fase janin ini Pendidikan dapat di jalankan dengan membiasakan ibu untuk mendengarkan lagu lagu tertentu dan melalui sentuha dari ayat. Semua itu akan di kirimkan kepada janin karena mereka sudah dapat mendengar bunyi walau masih sangat pela.

Manusia pertama tidak di ciptakan di dunia ini dan tidak mengalami tahapan tahapan seperti yang selama ini di alami manusia secara umum melaikan di suatu tempat yang disebut surga, Allah SWT berkomonikasi dengan malaikat di suatu tempat yang di sebut, ALLAH SWT berkomonikasi dengan malekai ketika hendak menciptakan adam.

Seperti yang diterangkan dalam Q.S al-Baqarah ayat 31 bahwa pencipta nabi adam dan hawa berbeda dengan keturunan mereka atau bani adam karena keurunan adam dan hawa di citakan melalui proses bertemuya seperma dan ovum dalam Rahim seorang wanita.

Tujuan di ciptakan adam adalah sebagai wakil ALLAH SWT di bumi atau kahalifah dengan tugas mengolah dan mempaat kan alam ini demi melalui kebutuhan mereka beribadah kepada ALLAH SWT. Tugas sebagai kahalifah tersebut selanjutya di transformasikan kepad generasi berikutya denga seranaa Pendidikan, karena itulah proses pendidiakn tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia dengan pendidkan manusia mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, sehinga dari manudsia yang baik maka akan di ciptakan dengan proses Pendidikan yang baik dan mewujutkan manusia dan perimpunan.

2.    Aspek-aspek pada manusia

 Ada beberapa aspek yang harus di perhatikan dalam diri seseorang manusia secara umum dan pada diri seseorang anak pada umumya yaitu:

a.     Asfek pisik manusia

Padangan satu pihak tentang manusia lebih menekan pada realitas dan pungsi jasmani memandang bahwa manusia tercipta dari sel sel superma yang Bersatu dengan sel sel telur di dalam Rahim sehinga kemudian berubah menjadi segumpal darah, lalu berubah menjadi daging dan berbentuk tulang, lalu tertumbuh tumbuh higa waktu kelahiran. Aspek jasmani ini tunduk pada hukum alam dalam arti aspek jasmani ini membutuhkan makanan dan minuman,udara dan lainya.

b.    Aspek psikis manusia

Aspek psikis manusia merupakan asfek rohani pada diri manusia asfek ini telah di ciptakan seblum asfek jasmani manusia masih terus ada bahkan ketiak jasmani manusia telah hancur. Aspek psikis ini tidak tampak dengan kasat mata namun dapat di lihat gejala-gejala yang di timbulkanya.

c.     Aspek rohani manusia

Asfek rohani berbeda dengan asfek fsikis manusia.karena dalam islam terdapat beberapa istilah yakni nafs, ruh, yang ke dua memiliki ciri -ciri yang berbeda.

Nafs : adalah substansi spiritual yang berdiri sendiri dan berasal dari alam keturunan, sehinga iya mampu mengenal diri ya sediri dan ia tau bahwa diriya tahu. Seperti itu pula padangaan ibu miskawaih tentang an- Nafs yang  terdiri dari dau substansi al-Qalb dan ar-rub.

Al-Qalb : adalah al-latifah Rabaniyah atau kelembutan yang berasal dari tuhan. Qalb menjadi tempat ma’rifat karena memang di persiapkan untuk memandang keindahan ilahi. Hati di angap sebgai batas tempat pikiran yang sangat rahasia dan murni.hati merupakan dasar yang paling dalam dari sifat pengetahuan.

Ar-rub :adalah substasi kemalaikatan dan sebagai kehakikatan manusia, berfungsi mencari pengetahuan sejati.Ar-Ruh merupakan tempat untuk meneriam mencintai allah dan menerima cahaya allah .

Al-aql  merupakan subestasi tungal yang tak dapat di bagi, bersipat sepritual dan sebagai alat pencerahan rohani dan dapat memahami dan membedakan kebenaran dan kepalasuan. Ia merupakan bagian dari manusia yang dapat merasakan pengetahua dan membutuhkan materi untuk bergerak. Aql mampu meyerap makna yang tidak dapat di serap oleh panca indra.

Secara garis besar anak di kelompokan dalam dua ke dalam dua kelompok yakni kelompok yang menjadi harapan setiap keluarga dan kelompok anak yang meyimpang dari harapan keluarga. Hal ini di sebabkan dalam diri setiap anak terdapat potensi baik dan buruk yang telah di ilhamkan ALLAH SWT ketiak anak di lahirkan seperti yang di terangkan dalam Q.S.as-syam ayat :8,

Artinya : Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.

Potensi takwa dan potensi fujur tersebut akan berimbas kepada terbentukya ahlak atau kerakter pada diri setiap anak. Jika anak mendpat kasih sayang, perhatian dan kebutuhanyan terpenuhi serta selalu di doakan oleh orang tua jauh sebelum anak di lahirkan niscya anak akan tumbuh menjadi anak dambaan setiap kluarga. Sebalikya bagi anak yang tidak mendapatkan kasih sayang hidup serba kekurangan serta tidak mendapatkan Pendidikan ahlak dan akidah yang baik dan benar dan niscaya akan menjadi anak yang buruk bahkan mereka bisa menjadi musuh dan fitnah bagi keluarga.

3.    Funsi Anak dalam Keluarga

            Kehadiran anak dalam keluarga adalah karunia yang tak terniali hargaya. Oleh karna itulah setiap keluarga mendambakan kehadiran seorang anak. Namun dalam pandagan islam anak  bagi menjadi dua kelompok yakni anak yang menjadi harapan keluarga dan anak yang menjadi cobaan keluarga.

Kelompok anak yang menjadi keluarga di antaraya anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan pendidiakn agama serta mempunyai ahlak yang baik. Sebalikya kelompok anak yang menjadi fitnah bahkan musuh bagi keluarga adalah anak yang tidak di bekali kasih sayang, ahlak yang baik dan akidah yang benar.  

Kelompok anak dambaan keluarga  diantaraya :

a.      Anak sebagai hiyasan

 Secara naluri setiap manusia menyukai keindahan dan secara naluri setiap orang tua pasti meyangi anak yak arena kodisi anak yang merupakan darah daging mareka. Anak adalah harapan bagi setiap keluarga karena itu sudah selayak ya di perlakukan dengan penuh kasih sayang anak layakya perhiasan yang menjadi cerminan keluaraga, jika anak baik maka baik pula lah keluarga itu dan begitu pula sebalikya seperti yang di terangakan dalam Q.S.al-kahfi ayat 46 :

لْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا

Artinya : Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.

Kesempunaan kelurga adalah ketiak dalam keluarga terdapat anak yang menjadi perakat hubugan suami istri. Anak adalah buah hati yang mrupakan cermiana hati setiap orang tua. Dari bimbingan keluarga yang baik maka akan tumbuh anak yang baik pula sehinga menjadi hiasan keluarga. Sebagai perhiasan yang menjadi keluarga sempurna mak menjadi orang tua adalah menyiapkan anak melalui Pendidikan yang tepat yakni Pendidikan yang membekali mereka dengan ajaran ajaran dasar sebagai seorang hamba. Prasaan kasih sayang orang tua ke pada anak telah di tanamkan oleh ALLAH SWT karena itulah secara naluri orang tua pasti menyangi anak anak mareka. Dengan naluri kasih sayang tersebut ALLAH SWT menghendaki agar orang tua mendidik anaka anak mareka. Membekali dengan ahlak dan akidah yang benar sehinga kelak dapat dapat membahagiakan orang tua.

Secara naluri setiap manusia memiliki ke cintaan kepada keluarga dan anak anak, hal ini mendorong orang tua sering kali melupkan tugas tugas utama yang seharusya di laksanakan. Islam menjelaskan krakteria manusia ini dalam Q.S alimran ayat 14 yang berbunyi:

زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ

Artinya : Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).

Dorongan syahwat atau ke inginana yang ada pada diri manusia terhadap istri dan anak sering membuat manusia melupakan esensi tugas dari orangorang tua yang membimbing anak kepada akidah yang benar. Oleh karna itu lah setiap orang tua harus mampu mengelola dorongan syahwat dalam diri mareka.

b.      Anak sebagai penyejuk mata

Setiap keluarga pasti mengiginkan kehadiran seorang anak, hal ini adalah naluri alamiah  yang di miliki manusia. Manusia mengingginkan kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarag dan kesempurnaan dalam kebahagiaan itu adalah kehadiran anak, namun jika tidak mampu menjaga amanah tersebut maka anak akan menjadi pitnah seperti yang di terangakan di atas. Oleh karna itu islam mengajarkan sebuahdoa agar kehadiran anak menjadi sebuah penyempurnaan kehidupan manusia dalam berkeluwarga seperti yang di terangkan dalam Q.S.al furqon  ayat 74 berikut ini :

وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Artinya : Dan orang yang berkata : ya tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa. 

Anak yang menjadi pusat kebahagiaan keluarga anak yang tumbuh dengan baik serta mampu mengembangkan amanat sebagai pemimpin di masa depan pemimpin bagi diri sendiri serta pemimpin maupun pemimpin umat secara umum. Anak adalah harapan orang tua di masa depan karna itu lah orang tua harus memperlakukan anak baik laki laki maupun perempuan dengan kasih sayang yang sama. Jangan sampai kita membedaakan anak anak yang karena jenis kalamin mereka, karena setiap anak di lahirkan dengan kelebihan dan kekurangan masing masing.

 

 

 

c.    Anak sebagai penerus Nasab

kehidupan manusia sangat terbatas. Karena manusia akan merasakan kematian. Setelah manusia mati maka tidak ada yang bisa di harapkan kecuali tiga hal seperti yang di sdabdakan rasululah yakni ilmu yang bermampaat, amal jariah dan anak soleh.

Dalam Q.S .al Hadid ayat 26 di terangkan bahwa anak merupakan penerus keluarga.

Artinya : Dan sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh dan Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan al kitab, maka di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.

d.   Anak sebagai musuh

 Kehadiran anak dalam keluarga pada dasarya adalah sebagai salah satu nikmat  dan karunia dari ALLAH SWT. Karena pada hakikatya ALLAH SWT menciptaakan segala sesuatu tidak ada yang di sia sia semua ada mampaat tak terkecuali kehadiran anak dalam keluarga. Namun karena beberapa paktor karunia tersebut menjadi ujian bahkan hukuman bagi manusia salah satu ya adalah karunia anak dalam keluarga keteledoran dalam memdidik seorang anak dapat menjadi anak tumbuh menjadi  musuh bagi orang tua. Seperti yang di terangkan dalam AL-QUR,AN surat at-taghabun ayat 14 yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

Artinya : Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
            Seringkali orang tua lalai dalam mendidik anak sehinga anak tumbuh jauh dari ajaran ajran agama.anak anak yang tumbuh tanpa bekal yang kuat maka menjadi musuh bagi orang tua.oleh karena itu setiap orang tua hendakya mendidik anak dengan kasih sayang memperhatikan makanan yang di beriakn dan yang paling penting membekali anak dalam Pendidikan agama. Penyebab -penyebab periaku anak yang menyimpang di antaraya:

a.    Kemiskinan

Seseorang anak yang lahir dari keluarga dan lingkungan miskin akan mempunyai potensi lebih besar untuk tumbuh menjadi anak yang buruk dalam perangai dan ucapan. Karena kebutuhan mareka yang tidak terpenuhi serikali memaksa anak untuk ikut mencarai uang.seperti mengamen,atau memulung hal ini menjadi anak kurang control dalam tumbuh kembangya.

a.    Perselisihan orang tua

Seorang anak akan meniru apa yang mereka lihat dari keluarga setiap hari orang tua adalah role mode bagi setiap anak, artiya setiap anak akan meniru apa yang mereka liat dari orang tua mareka perselisihan yang terjadi antra ayah dan ibu akan mereka tri dalam kehidupan mareka.karena itu lah orang tua harius menmberikan keyamnan ke pada anak,langkah pertama yang harus di lakukan orang tua adalah dengan selektif memilih calon pasangan.

b.    Perceraian

Perceraain adalah momok dalam keluarga perceraain merupakan salah salah salah satu pemicu terbersar dalam penyimpagan di lakukan seseorang anak. Perceraain memyebab kan seorang anak kehilangan sepenuh kasih sayang orang tua, dia akan tumbuh dengan kasih syang yang tidak lengkap sehinga memicu perilaku yang kurang baik di masa depan oleh karna itulah korban dari sebuah peceraain adalah anak, seorang anak yang tumbuh kurang setuhan kasih sayang akan meyebabkan peyimpangan kepada anak.

 

 

c.    Kurangnya perhatian keluarga

Padatya aktipitas orang tua menyebabkan mareka abai terhadap tumbuhya kembang anak, bahkan pendidikanya orang tua yang terlalu sibuk tidak menyadari bahwa anak mereka membutuhkan kasih sayang secara penuh. Anak yang tumbuh minimya pantauwan dari orang tua meyebabkan mereka sering melakukan penyimpangan peyimpangan wakti kosong serta menjadikan anak jadi sulit berkembang secara optimal karena mereka mendpatakan contoh yang di tiru dan anak yang kurang perhatian orang tuaya akan mencari perhatian orang lain jika lingkungan ya baik maka si anak akan mendpat contoh yang baik jika mendpat kan lingkungan yang buruk maka akan berakibat buruk pada anak.

d.    Perilaku orang tua yang buruk

Perilaku buruk orang tua ke pada anak akan menyebabkan mempunyai sikap yang buruk pula, kebiasaan orang tua attau guru mencela anak, memaki, memukul atau merendahkan harga diri anak menyebabkan anak tumbuh dalam kecemasan ketakutan serta kegelisahan,maka tidak heran jika anak memukul atau bahkan ada membuhun orang tua sediri ketika dewasa,karena ketika masa kecil anak tumbuh di perlakukan kurang baik oleh orang tuang tua atau gurunya.

e.    Lingkungan pertemanan

Sudah kita sadari bahwa lingkugan Bersama teman seperteman memberikan pengaruh pada tumbuh kembangya seseorang anak. Pergaulan anak dengan teman yang kurang baik akan menyebabkan anak tumbuh menjadi anak yang kurang baik pula. Orang tua yang lalain dalam mengawasi anak serta tidak mengotrol kegiatan yang di lakukan anak Bersama teman sepermainanya menjadi anak yang tumbuh menjadai anak yang kurang baik pula.dan menjadi anak yang kurang tekontrol bahkan mereka setelah dewasa akan menjdai abayan terhadap orang tuaya.

 

f.        Anak sebagai fitnah

Karunia anak dalam keluarga merupakan nikmat yang tidak tara bagi setiap orang tua dalam keluarga kehadiran anak sangat di nanti setiap pasangan suami istri ketika mereka memutuskan untuk membangun kehidupan Bersama dalam  ikatan pernikahan yang sah. Kelahiran anak menjadi saat hal yang membahagiakan hal ini karena setiap anak di lahirkan dalam keadaan suci tanpa dosa seirinng berkembangya waktu anak tumbuh dan berkembang dan dpat melakukan berbagai kegitan secara mendiri hingga pada akhiraya anak akan dewasa dan menentukan hidup merekan sendiri

Namun kehadiran anak bisa menjadai pitnah bagi orang tua mana kala orang tua lalai mensukuri nikmat tersebut bahkan ketiak mereka selalu di sibukan oleh anak sehinga mereka merupakan tugas mareka sebagai hamba seperti di terangkan dalam Q.S.at-Taghabun :15

إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ

Artinya : Sesugguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) : di sisi Allah-lah pahala yang besar.

Selain karena kealfaan orang tua terhadap ke wajiban kepada ALLAH SWT yang di sebabkan mengurusi anak, keberadaan anak juga menjadi fitnah ketika orang tua lalai dalam mendidik anak sehinga mereka tumbuh dengan krakter buruk, kenakalan remaja hinga tindakan remaja adalah salah satu bukti keberadaan anak menjadi suatu pitnah bagi orang tua atau keluarganya.

Seringkali sangat sayang kepada anak sehingga membrikan segala sesuatu yang di mintai anak lambat laun anak akan tumbuh menjadi pribadi manja dan rapuh. Jadi keberadaan anak sebagai fitnah bagi orang tua dan keluarga di sebabkan beberapa hal yaitu :

a.       Orang tua terlalu meyibukan diri untuk mengurusi anak

b.      Orang tua lalai dalam menanam kan dasar dasar akidah kepada anak

c.       Orang tua tidak memberikan kebutuhan anak seperti kebutuhan Pendidikan dasar.

Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas tersebut di atas maka setiap orang tua harus mengtahui tugas-tugas sebagai seorang hamba yakni beribadah kepada Allah SWT. Serta menjalankan tugas sebagai orang tua yakni mendidik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi anak yang berbakti.

Diteranglan oleh Nashih Ulwa bahwa ada beberapa ikatan yang dapat digunakan dalam pendidikan anak. Ikatan-ikatan ini akan membuat anak tumbuh dan berkembang secara sempurna sebagai insan kamil. Diantara ikatan-ikatan yang dapat digunakan yaitu:

a.                  Mengikat akidah anak

Potensi yang ada pada diri setiap anak memerlukan ikatan akidah yang kuat agar potensi tersebut agar tidak menjadi mereka semakin jauh pada kebenaran terhadap ALLAH SWT. Potensi fujur atau fotesi negativ pada diri setiap peserta didik harus di ikat dengan akidah yang benar agar potensi tersebut tidak harus berkembang akhirya anak tumbuh menjadi dengan potensi takwa yang dominan. Anak yang tumbuh dengan ikatan akidah sedini mukin akan menjadikan mareka tumbuh dengan kesadran penuh bahwa setiap gerak gerik mareka selalu di awasi oleh ALLAH SWT anak akan tumbuh menjdi peribadi yang mempunyai komitmen kuat untuk menjalan kan kewajiban serta menjauhi larangan yang telah di tetapkan oleh ALLAH SWT.dengan kuatya akidah sejak dini maka anak akan mampu dalam darasanya arus gelobalisasi serta dekadasi moral yang melanda generasi muda.

b.   Mengikat spiritual anak

Seperitual adalah bagian penting dalam diri seorang manusia. Spiritual atau ruh merupakan penting dalam diri manusia. Untuk menjaga spiritual agar tumbuh kuat dan kokoh adabeberpa cara yang dapat di lakukan, di antaraya adalah membiasakan anak melakukan ibadah seperti sholat, membaca AL-QUR,AN, membiasakan anak untuk pergi kemesjid, membiasakan anak berjikir, serta membiasakan anak untuk melakukan ibadah ibadah sunnah.

c.    Mengikat intelektual

Ada beberapa langkah untuk menyiapkan generasi islam yang tanguh, di antaraya dapat di lakukan sedini mukin yakni:

1)                 Islam selalu mendorong perkembangan ilmu pengetahuan sehinga mewajibkan setiap umatya untuk mecari ilmu selam hidup mereka.

2)                 Kemajuan dan kejayaan umat islam ketika ajaran ajaran dalam islam dapat di terangkan dalam kehidupan sehari hari. Artiya setiap umat islam menjalani kehidupan berdasarkan aturan aturan yang bersumber dari AL-QUR,AN dan as-Sunnah.

3)                 Membentangi anak dari berbagai informasi yang belum tertentu kebenaranya. Memiki tempat belajar yang ke ilmuanya mutawatir hingga ke Rasulullah SAW sehinga anak mempunyai pondasi yang kokoh yang benar sebagai bekal di masa depan.

4)                 Mengajarkan kesaimbangan dalam kehidupan yakni dengan mempelajari ilmu agama dan ilmu lain secara seimbang. Anak harus di bekali dengan pengathuan yang seimbang antara pengetahuan aga dan yang lain, namun harus tetap di tekan kan tetang pentingya kehidupan akhirat di atas materi duniawi.

5)                 Membekali anak dengan sikap optimism dan samagat juang sehiga mareka tumbuh dengan sikap tersebut seorang anak yang di ajarkan tentang optimism maka dia akan tumbuh dengan ke percaya dalam diri mareka.

Dengan bekal pengetahuan tentang kejayaan serta optimism yang di ajarkan dalam agama islam sedini mukin maka anak akan tumbuh menjadi generasi yang penuh percaya diri dalam ajaran islam Q.S.al-Anfaal ayat 53 dan Q.S.ar-Ra’d ayat 11 berikut:

Q.S.al-Anfaal ayat 53

ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ

Artinya : (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Q.S.ar-Ra’d ayat 11

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَال

Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Islam mendorong umat ya umatya untuk berusaha menyiapkan generasi terbaik sedini dan maksimal mukin. Karena manusia di berikan kesempatan untuk berusaha sekuat tenaga mareka dalam berusaha dan meyiapkan kehidupan yang lebih baik.

Perang keluarga dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

            Peran keluarga yang paling pital dalam sikap seorang anak adalah peran ayah dan ibu, karena berbagai hal terkait permasalahan yang di hadapi anak tidak bisa terlepas dari peran keduaya. Dan setiap perang dalam keluargaya mempuyai pengaruhterhadap tumbuh dan berkembangya seorang anak. Peran keluarga dalam bentuk kepribadian seorang anak sangat besar karena kluarga adalah tempat seorang anak mengenal lingkungan ya oleh karna itu tingkat perkembangan seorang anak tergantung pada bagaimana keluargaga dalam memperlakukan ya.

            Di anataraya angota keluargaya yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan anak:

1.    Ayah

Berbagai sikap seorang ayah dalam memperlakukan anak sejak dini  akan memberikan dampak kepada kepribadian mereka ketiak memasuki usia remaja bahkan dewasa. Jika seorang ayah terlalu keras kepada anak, mareka akan semakin menutup diri sedangkan jika terlalu lembut maka seringkali anak akan sering kali megangap remeh sebagai orang tua sikap ayah menjadi teladan bagi anak. Yang harus mampu bersikap seimbang antara antar memberikan kasih sayang dengan lembut serta serta bersikap tegas jika mengenai hal-hal mengenai aturan urgent.

Pembagian peran antara ayah dan ibu dalam mengasuh anak mareka merupakn kunci kesuksesan dalam mendidik sang anak. Peran sang ayah tidak bisa di angap remeh karena ayah adalah contoh ideal bagi seorang anak dalam berperilaku.

2.    Ibu

Peran seorang ibu sangat besar, tanpa mengasimbangkan peran seorang ayah. Hal ini berdasarkan bebagai hal misalya ibu mempunyai banyak waktu di rumah di bandingkan dengan ayah.hal ini meyebabkan anak akan lebih dekat dengan ibu,karena secara umum setiap hari anak akan lebih banyak bertemu dengan ibu di bandingkan dengan ayah, oleh karnaa itu sosok ibu sangat berpengaruh perkembangaya kepribadian dari seorang anak. Seorang anak yang di besarkan dengan kasih sayang, aman tentaram di keluarga pribadiya akan tumbuh dengan baik. Setiap gerak, sikap dan perilaku yang di terima anak dalam keluarga terutama sikap seorang ibu akan menentukan kepribadianya yang tumbuh ketiaka ketika mareka melakukan tahapan pertumbuhan selanjutya.

Ciri ciri pertumbuhan yang sedag di lalui sang anak menjalankan ibadah agama dengan giat, serta dpat melatih anak anakya untuk hidup sesuai dengan nilai nilai moral yang di ajarkan oleh agama.

1.      Peran lingkungan masayrakat dalam pertumbuhan dan perkembangan anak

Lingkungan masayrakatpun mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini berkaitan dengan aturan aturan serta tradisi -tradisi yang berlaku dalam masyrakat tersebut. Semakin maju sebuah lingkungan masayrakat seperti masayrakat kota akan mempengaruhi perkembangan anak, begitu pula sebalikya bagi anak yang hidup  di lingkungan masayrakat desa.akan cepat mecapai perkembangan karena mareka tidak di haruskan untuk menguasai bebgai hal yang terpenting bagi mareka dan tidak di harusi megalmi berbagai hal.

1. Sekolah

            Lingkungan kedua bagi setiap anak setelah keluarga adalah sekolah. Sekolah menjadi tempat yang kondusif untuk membantu kepribadian yang selanjutya dapat orang tua gunakan sebagai serana untuk membantu kepribadia anak. Dengan berbagai progam yang berjalan di sekolah, mulai dari materi serta matode matode yang di gunakan dalam proses pembelajaran dapat membantu kepribadian anak sekolah menjadi tempat anak mengembangkan asfek asfek dalam diri mareka,mulai dari asfek konitif,afektif,maupun fisokomotor. Oleh karna itu penting bagi orang tua memelihara sekolah yang cocok dan sesuai dengan potesi anak.

2. Teman sepermainan

Memasuki usia 45 tahun setiap anak mengebangkan jona nyamn dalam kehidupanya mareka yakin dengan cara menjalin hubungan sosial dengan  teman spremainan,baik yang ada di sekolah maupun yang ada di lingkungan tempat tinggal mareka. Anak mulai mencari tempat yang membuat mareka yman dan menghargai mareka serta sesuai secara pisik dan yamn secara mental.

 

BAB III

PENUTUPAN

1.      Kesimpulan

Pendidikan anak yang pertama dan paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam. Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan yang didasarkan pada tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang dimaksudkan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral, budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu wujud amar makruf nahi munkar dalam kehidupan keluarga, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada putra putrinya berdasarkan ajaran Islam.

 Anak dalam menuju kedewasaannya memerlukan bermacam-macam proses yang diperankan oleh Mufatihatut Taubah Jurnal Pendidikan Agama Islam Pola atau metode pendidikan agama dalam Islam pada dasarnya mencontoh pada perilaku Nabi Muhammad SAW dalam membina keluarga dan sahabatnya. Karena segala apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan manifestasi dari kandungan alQur’an. Adapun dalam pelaksanaannya, Nabi memberikan kesempatan pada para pengikutnya untuk mengembangkan cara sendiri selama cara tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan yang dilakukan oleh Nabi SAW.