BAB II
PEMBAHASAN
A. KRAKTERISTIK ANAK DALAM AL-QUR’AN
1. Proses
penciptaan
manusia dalam pandangan islam
Sebagai agama yang
sempurna islam memiliki kitab suci yang sempurna yakni Al-Qur’an. Dalam Al-Qur’an tidak haya mengajak
tetanga teologi atau ketuhanan namun islam pun mengajarkan tetang alam semesta
yang fropan. Bahkan dalam Al-Qur’an
ALLAH SWT sering mengajak manusia untuk berpikir mengamati alam semesta. Al-Qur’an sebagai sumber
pengetahuan.
Begitu pula dengan proses
penciptaan manusia, Al-Qur’an
dengan detail menerangkan fase fase penciptaan manusia seperti yang di
terangkan dalam Al-Qur’an
surah al-Mu’minun
ayat 12-14:
ۚطِيْنٍمِّنْ سُلٰلَةٍ مِنْ الْاِنْسَانَ خَلَقْنَا
وَلَقَدْ
Artinya
: 12. Dan sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati
(berasal) dari tanah
ۖ مَكِينٍ
قَرَارٍ فِيْ نُطْفَةً جَعَلْنٰهُ ثُمَّ
Artinya :13. Kemudian kami jadikan saripati itu air mani
(yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim)
اللّٰهُ
فَتَبَارَكَ اٰخَرَۗ خَلْقًا اَنْشَأْنٰهُ ثُمَّ لَحْمًا الْعِظٰمَ فَكَسَوْنَا عِظٰمًا
الْمُضْغَةَ فَخَلَقْنَا مُضْغَةً الْعَلَقَةَ فَخَلَقْنَا عَلَقَةً النُّطْفَةَ خَلَقْنَا
ثُمَّ
الْخَالِقِيْنَۗ
اَحْسَنُ
Artinya : 14. Kemudian air
mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan
segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling
Baik.
Dengan
jelas ALLAH SWT menjelaskan bahwa setiap manusia di ciptakan berdasarkan proses
dan tahapan yang teratur. Hal ini berati bahwa manusia hidup dengan tahapan
tahapan tertentu, di mulai dari alam kandungan bayi, kanak-kanak, hinga dewasa.
Semua tahapan itu mempunyai krakteristik yang harus di pahami setiap orang tua
terutama untuk mengatahui langkah langkah Pendidikan yang tepat bagi anak
mereka.
Sedangkan Indara manusia
berkembanag secara bertahap di mulai dari telinga, mata hingga hati seperti
yang di jelaskan dalam AL-QUR,AN surah as-sajdah ayat
9:
Artinya
: Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya
roh (ciptaan)-Nya dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan
hati; (tetapi) kamu sedikit sekali bersyukur.
Dengan perkembangan
indara pendegaran maka Pendidikan pada anak sudah dapat di lakukan yakni
dengaan cara mendengarkan bunyi bunyi tertentu tertentu, seperti doa dan
sebagaiya. Bunyi bunyi yang bdernilai positif seperti bunyi bacaan AL-QUR,AN
atau pun solawat akan mwembawa pengaruh positif kepada janin dalam kandungan
begitu pula sebaliknya, oleh karna orang tua dapat mengunakan tahapan kehamilan
untuk mulai Pendidikan bagi calon anak mereka. Selain dengan mendegarkan bunyi
bunyi yang mempunyai energi dan pengaruh positif orang tua juga dapat mulai
juga memberikan sentuhan sentuhan kepada janin melalui belainyan pada
kandungan. Hal ini di karnakan janin tersambung dengan fisik ibu melalui
plansenta sehinga apa yang ibu rasakan dan ibu terima dari luar maka akan
transfer kepada janin.
Dalam surah an-nahl ayat
78 juga di terangkan tentang tahapan tahapan penciptataan indra pada manusia:
وَاللَّهُ
أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ
لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya : Dan Allah
mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,
dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Ayat ayat ini mengajarkan
kepad manusia agar mereka mengunakan proses Pendidikan sebagai sebuah tahapan
dalam kehidupan. Tahapan tahapan Pendidikan ini harus dilalui dengan maksimal
agar manusia dsapat tumbuh dengan optimal serta menjadi manusia paripurna.
Dalam sebuah hadis yang di riwayatkan oleh imam bukhori dan imam muslim di
terangkan fase fase penciptaan manusia sebagai berikut:
Artinya
: Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiallahu ‘Anhu, dia berkata: telah berkata kepada
kami Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, dan dia adalah orang yang jujur lagi dipercaya: “Sesungguhnya tiap
kalian dikumpulkan ciptaannya dalam rahim ibunya, selama 40 hari berupa nutfah
(air mani yang kental), kemudian menjadi ‘alaqah (segumpal darah) selama itu
juga, lalu menjadi mudghah (segumpal daging) selama itu, kemudian diutus
kepadanya malaikat untuk meniupkannya ruh,
dan dia diperintahkan mencatat empat
kata yang telah ditentukan: rezekinya, ajalnya, amalnya, kesulitan atau
kebahagiannya”
Dalam hadis ini di
terapkan bahwa setiap manusia mengalami sebuah proses dan fase fase dalam
pencitaan kecuali nabi adam dan hawa.
Setiap manusia mengalami fase penciptaan seperti yang di terangkan dalam ayat
dan hadis di atas. Denngan sudah di tiupkannya ruh pada janin maka anak dapat
merasakan apa yang terjadi melalui suara maupun sentuhan sentuhan yang di
dengarkan dan rasakan. Pada fase janin ini Pendidikan dapat di jalankan dengan
membiasakan ibu untuk mendengarkan lagu lagu tertentu dan melalui sentuha dari
ayat. Semua itu akan di kirimkan kepada janin karena mereka sudah dapat
mendengar bunyi walau masih sangat pela.
Manusia pertama tidak di
ciptakan di dunia ini dan tidak mengalami tahapan tahapan seperti yang selama
ini di alami manusia secara umum melaikan di suatu tempat yang disebut surga,
Allah SWT berkomonikasi dengan malaikat di suatu tempat yang di sebut, ALLAH
SWT berkomonikasi dengan malekai ketika hendak menciptakan adam.
Seperti yang diterangkan
dalam Q.S al-Baqarah ayat 31 bahwa pencipta nabi adam dan hawa berbeda dengan
keturunan mereka atau bani adam karena keurunan adam dan hawa di citakan
melalui proses bertemuya seperma dan ovum dalam Rahim seorang wanita.
Tujuan di ciptakan adam
adalah sebagai wakil ALLAH SWT di bumi atau kahalifah dengan tugas
mengolah dan mempaat kan alam ini demi melalui kebutuhan mereka beribadah
kepada ALLAH SWT. Tugas sebagai kahalifah tersebut selanjutya di
transformasikan kepad generasi berikutya denga seranaa Pendidikan, karena
itulah proses pendidiakn tidak akan pernah terlepas dari kehidupan manusia
dengan pendidkan manusia mampu tumbuh dan berkembang dengan baik, sehinga dari
manudsia yang baik maka akan di ciptakan dengan proses Pendidikan yang baik dan
mewujutkan manusia dan perimpunan.
2. Aspek-aspek pada manusia
Ada beberapa aspek yang harus di perhatikan dalam
diri seseorang manusia secara umum dan pada diri seseorang anak pada umumya
yaitu:
a. Asfek pisik manusia
Padangan satu
pihak tentang manusia lebih menekan pada realitas dan pungsi jasmani memandang
bahwa manusia tercipta dari sel sel superma yang Bersatu dengan sel sel telur
di dalam Rahim sehinga kemudian berubah menjadi segumpal darah, lalu berubah
menjadi daging dan berbentuk tulang, lalu tertumbuh tumbuh higa waktu kelahiran.
Aspek jasmani ini tunduk pada hukum alam dalam arti aspek jasmani ini membutuhkan
makanan dan minuman,udara dan lainya.
b. Aspek psikis manusia
Aspek
psikis manusia merupakan asfek rohani pada diri manusia asfek ini telah di
ciptakan seblum asfek jasmani manusia masih terus ada bahkan ketiak jasmani
manusia telah hancur. Aspek psikis ini tidak tampak dengan kasat mata namun
dapat di lihat gejala-gejala yang di timbulkanya.
c.
Aspek
rohani manusia
Asfek
rohani berbeda dengan asfek fsikis manusia.karena dalam islam terdapat beberapa
istilah yakni nafs, ruh, yang ke dua memiliki ciri -ciri yang
berbeda.
Nafs
: adalah substansi spiritual yang berdiri
sendiri dan berasal dari alam keturunan, sehinga iya mampu mengenal diri ya
sediri dan ia tau bahwa diriya tahu. Seperti itu pula padangaan ibu miskawaih
tentang an- Nafs yang terdiri dari dau
substansi al-Qalb dan ar-rub.
Al-Qalb
: adalah al-latifah Rabaniyah atau
kelembutan yang berasal dari tuhan. Qalb menjadi tempat ma’rifat karena memang
di persiapkan untuk memandang keindahan ilahi. Hati di angap sebgai batas
tempat pikiran yang sangat rahasia dan murni.hati merupakan dasar yang paling
dalam dari sifat pengetahuan.
Ar-rub
:adalah substasi kemalaikatan dan sebagai
kehakikatan manusia, berfungsi mencari pengetahuan sejati.Ar-Ruh merupakan
tempat untuk meneriam mencintai allah dan menerima cahaya allah .
Al-aql merupakan
subestasi tungal yang tak dapat di bagi, bersipat sepritual dan sebagai alat
pencerahan rohani dan dapat memahami dan membedakan kebenaran dan kepalasuan.
Ia merupakan bagian dari manusia yang dapat merasakan pengetahua dan
membutuhkan materi untuk bergerak. Aql mampu meyerap makna yang tidak dapat di
serap oleh panca indra.
Secara garis besar anak di kelompokan
dalam dua ke dalam dua kelompok yakni kelompok yang menjadi harapan setiap keluarga
dan kelompok anak yang meyimpang dari harapan keluarga. Hal ini di sebabkan
dalam diri setiap anak terdapat potensi baik dan buruk yang telah di ilhamkan
ALLAH SWT ketiak anak di lahirkan seperti yang di terangkan dalam Q.S.as-syam
ayat :8,
Artinya : Maka Allah
mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.
Potensi takwa dan potensi fujur tersebut
akan berimbas kepada terbentukya ahlak atau kerakter pada diri setiap anak.
Jika anak mendpat kasih sayang, perhatian dan kebutuhanyan terpenuhi serta
selalu di doakan oleh orang tua jauh sebelum anak di lahirkan niscya anak akan
tumbuh menjadi anak dambaan setiap kluarga. Sebalikya bagi anak yang tidak
mendapatkan kasih sayang hidup serba kekurangan serta tidak mendapatkan Pendidikan
ahlak dan akidah yang baik dan benar dan niscaya akan menjadi anak yang buruk
bahkan mereka bisa menjadi musuh dan fitnah bagi keluarga.
3. Funsi
Anak
dalam Keluarga
Kehadiran
anak dalam keluarga adalah karunia yang tak terniali hargaya. Oleh karna itulah
setiap keluarga
mendambakan kehadiran seorang anak. Namun dalam pandagan islam anak bagi menjadi dua kelompok yakni anak yang
menjadi harapan keluarga dan anak yang menjadi cobaan keluarga.
Kelompok
anak yang menjadi keluarga di antaraya anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan
pendidiakn agama serta mempunyai ahlak yang baik. Sebalikya kelompok anak yang
menjadi fitnah bahkan musuh bagi keluarga adalah anak yang tidak di bekali
kasih sayang, ahlak yang baik dan akidah yang benar.
Kelompok
anak dambaan keluarga diantaraya :
a. Anak sebagai hiyasan
Secara naluri setiap manusia menyukai
keindahan dan secara naluri setiap orang tua pasti meyangi anak yak arena
kodisi anak yang merupakan darah daging mareka. Anak adalah harapan bagi setiap
keluarga karena itu sudah selayak ya di perlakukan dengan penuh kasih sayang
anak layakya perhiasan yang menjadi cerminan keluaraga, jika anak baik maka
baik pula lah keluarga itu dan begitu pula sebalikya seperti yang di terangakan
dalam Q.S.al-kahfi ayat 46 :
لْمَالُ وَٱلْبَنُونَ زِينَةُ ٱلْحَيَوٰةِ
ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱلْبَٰقِيَٰتُ ٱلصَّٰلِحَٰتُ خَيْرٌ عِندَ رَبِّكَ ثَوَابًا
Artinya : Harta
dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia.
Kesempunaan
kelurga adalah ketiak dalam keluarga terdapat anak yang menjadi perakat hubugan
suami istri. Anak adalah buah hati yang mrupakan cermiana hati setiap orang
tua. Dari bimbingan keluarga yang baik maka akan tumbuh anak yang baik pula
sehinga menjadi hiasan keluarga. Sebagai perhiasan yang menjadi keluarga
sempurna mak menjadi orang tua adalah menyiapkan anak melalui Pendidikan yang
tepat yakni Pendidikan yang membekali mereka dengan ajaran ajaran dasar sebagai
seorang hamba. Prasaan kasih sayang orang tua ke pada anak telah di tanamkan
oleh ALLAH SWT karena itulah secara naluri orang tua pasti menyangi anak anak
mareka. Dengan naluri kasih sayang tersebut ALLAH SWT menghendaki agar orang
tua mendidik anaka anak mareka. Membekali dengan ahlak dan akidah yang benar
sehinga kelak dapat dapat membahagiakan orang tua.
Secara
naluri setiap manusia memiliki ke cintaan kepada keluarga dan anak anak, hal
ini mendorong orang tua sering kali melupkan tugas tugas utama yang seharusya
di laksanakan. Islam menjelaskan krakteria manusia ini dalam Q.S alimran ayat
14 yang berbunyi:
زُيِّنَ لِلنَّاسِ حُبُّ ٱلشَّهَوَٰتِ مِنَ
ٱلنِّسَآءِ وَٱلْبَنِينَ وَٱلْقَنَٰطِيرِ ٱلْمُقَنطَرَةِ مِنَ ٱلذَّهَبِ
وَٱلْفِضَّةِ وَٱلْخَيْلِ ٱلْمُسَوَّمَةِ وَٱلْأَنْعَٰمِ وَٱلْحَرْثِ ۗ ذَٰلِكَ
مَتَٰعُ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۖ وَٱللَّهُ عِندَهُۥ حُسْنُ ٱلْمَـَٔابِ
Artinya : Dijadikan
indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di
dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).
Dorongan syahwat atau ke inginana
yang ada pada diri manusia terhadap istri dan anak sering membuat manusia
melupakan esensi tugas dari orangorang tua yang membimbing anak kepada akidah
yang benar. Oleh karna itu lah setiap orang tua harus mampu mengelola dorongan
syahwat dalam diri mareka.
b. Anak sebagai penyejuk mata
Setiap
keluarga pasti mengiginkan kehadiran seorang anak, hal ini adalah naluri
alamiah yang di miliki manusia. Manusia
mengingginkan kebahagiaan dalam kehidupan berkeluarag dan kesempurnaan dalam
kebahagiaan itu adalah kehadiran anak, namun jika tidak mampu menjaga amanah
tersebut maka anak akan menjadi pitnah seperti yang di terangakan di atas. Oleh
karna itu islam mengajarkan sebuahdoa agar kehadiran anak menjadi sebuah
penyempurnaan kehidupan manusia dalam berkeluwarga seperti yang di terangkan dalam
Q.S.al furqon ayat 74 berikut ini :
وَٱلَّذِينَ يَقُولُونَ
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَٰجِنَا وَذُرِّيَّٰتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ
وَٱجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا
Artinya : Dan
orang yang berkata : ya tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami istri-istri kami
dan keturunan kami sebagai penyenang hati(kami), dan jadikanlah kami imam bagi
orang-orang yang bertakwa.
Anak yang menjadi pusat kebahagiaan
keluarga anak yang tumbuh dengan baik serta mampu mengembangkan amanat sebagai
pemimpin di masa depan pemimpin bagi diri sendiri serta pemimpin maupun
pemimpin umat secara umum. Anak adalah harapan orang tua di masa depan karna
itu lah orang tua harus memperlakukan anak baik laki laki maupun perempuan
dengan kasih sayang yang sama. Jangan sampai kita membedaakan anak anak yang
karena jenis kalamin mereka, karena setiap anak di lahirkan dengan kelebihan
dan kekurangan masing masing.
c.
Anak sebagai penerus Nasab
kehidupan
manusia sangat terbatas. Karena manusia akan merasakan kematian. Setelah
manusia mati maka tidak ada yang bisa di harapkan kecuali tiga hal seperti yang
di sdabdakan rasululah yakni ilmu yang bermampaat, amal jariah dan anak soleh.
Dalam Q.S .al Hadid ayat
26 di terangkan bahwa anak merupakan penerus keluarga.
Artinya : Dan sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh dan
Ibrahim dan Kami jadikan kepada keturunan keduanya kenabian dan al kitab, maka
di antara mereka ada yang menerima petunjuk dan banyak di antara mereka fasik.
d. Anak sebagai musuh
Kehadiran anak
dalam keluarga pada dasarya adalah sebagai salah satu nikmat dan karunia dari ALLAH SWT. Karena pada
hakikatya ALLAH SWT menciptaakan segala sesuatu tidak ada yang di sia sia semua
ada mampaat tak terkecuali kehadiran anak dalam keluarga. Namun karena beberapa
paktor karunia tersebut menjadi ujian bahkan hukuman bagi manusia salah satu ya
adalah karunia anak dalam keluarga keteledoran dalam memdidik seorang anak
dapat menjadi anak tumbuh menjadi musuh
bagi orang tua. Seperti yang di terangkan dalam AL-QUR,AN surat at-taghabun
ayat 14 yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ
ۚ وَإِنْ تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Artinya : Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan
anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap
mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Seringkali orang tua lalai dalam
mendidik anak sehinga anak tumbuh jauh dari ajaran ajran agama.anak anak yang
tumbuh tanpa bekal yang kuat maka menjadi musuh bagi orang tua.oleh karena itu
setiap orang tua hendakya mendidik anak dengan kasih sayang memperhatikan
makanan yang di beriakn dan yang paling penting membekali anak dalam Pendidikan
agama. Penyebab -penyebab
periaku anak yang menyimpang di antaraya:
a. Kemiskinan
Seseorang anak yang lahir dari
keluarga dan lingkungan miskin akan mempunyai potensi lebih besar untuk tumbuh
menjadi anak yang buruk dalam perangai dan ucapan. Karena kebutuhan mareka yang
tidak terpenuhi serikali memaksa anak untuk ikut mencarai uang.seperti mengamen,atau
memulung hal ini menjadi anak kurang control dalam tumbuh kembangya.
a. Perselisihan orang tua
Seorang
anak akan meniru apa yang mereka lihat dari keluarga setiap hari orang tua
adalah role mode bagi setiap anak, artiya setiap anak akan meniru apa yang
mereka liat dari orang tua mareka perselisihan yang terjadi antra ayah dan ibu
akan mereka tri dalam kehidupan mareka.karena itu lah orang tua harius
menmberikan keyamnan ke pada anak,langkah pertama yang harus di lakukan orang
tua adalah dengan selektif memilih calon pasangan.
b. Perceraian
Perceraain
adalah momok dalam keluarga perceraain merupakan salah salah salah satu pemicu
terbersar dalam penyimpagan di lakukan seseorang anak. Perceraain memyebab kan
seorang anak kehilangan sepenuh kasih sayang orang tua, dia akan tumbuh dengan
kasih syang yang tidak lengkap sehinga memicu perilaku yang kurang baik di masa
depan oleh karna itulah korban dari sebuah peceraain adalah anak, seorang anak
yang tumbuh kurang setuhan kasih sayang akan meyebabkan peyimpangan kepada
anak.
c. Kurangnya perhatian keluarga
Padatya
aktipitas orang tua menyebabkan mareka abai terhadap tumbuhya kembang anak,
bahkan pendidikanya orang tua yang terlalu sibuk tidak menyadari bahwa anak
mereka membutuhkan kasih sayang secara penuh. Anak yang tumbuh minimya
pantauwan dari orang tua meyebabkan mereka sering melakukan penyimpangan
peyimpangan wakti kosong serta menjadikan anak jadi sulit berkembang secara
optimal karena mereka mendpatakan contoh yang di tiru dan anak yang kurang
perhatian orang tuaya akan mencari perhatian orang lain jika lingkungan ya baik
maka si anak akan mendpat contoh yang baik jika mendpat kan lingkungan yang
buruk maka akan berakibat buruk pada anak.
d. Perilaku orang tua yang buruk
Perilaku
buruk orang tua ke pada anak akan menyebabkan mempunyai sikap yang buruk pula,
kebiasaan orang tua attau guru mencela anak, memaki, memukul atau merendahkan
harga diri anak menyebabkan anak tumbuh dalam kecemasan ketakutan serta
kegelisahan,maka tidak heran jika anak memukul atau bahkan ada membuhun orang
tua sediri ketika dewasa,karena ketika masa kecil anak tumbuh di perlakukan
kurang baik oleh orang tuang tua atau gurunya.
e.
Lingkungan
pertemanan
Sudah
kita sadari bahwa lingkugan Bersama teman seperteman memberikan pengaruh pada
tumbuh kembangya seseorang anak. Pergaulan anak dengan teman yang kurang baik
akan menyebabkan anak tumbuh menjadi anak yang kurang baik pula. Orang tua yang
lalain dalam mengawasi anak serta tidak mengotrol kegiatan yang di lakukan anak
Bersama teman sepermainanya menjadi anak yang tumbuh menjadai anak yang kurang
baik pula.dan menjadi anak yang kurang tekontrol bahkan mereka setelah dewasa
akan menjdai abayan terhadap orang tuaya.
f.
Anak sebagai fitnah
Karunia
anak dalam keluarga merupakan nikmat yang tidak tara bagi setiap orang tua
dalam keluarga kehadiran anak sangat di nanti setiap pasangan suami istri
ketika mereka memutuskan untuk membangun kehidupan Bersama dalam ikatan pernikahan yang sah. Kelahiran anak
menjadi saat hal yang membahagiakan hal ini karena setiap anak di lahirkan
dalam keadaan suci tanpa dosa seirinng berkembangya waktu anak tumbuh dan
berkembang dan dpat melakukan berbagai kegitan secara mendiri hingga pada
akhiraya anak akan dewasa dan menentukan hidup merekan sendiri
Namun kehadiran anak bisa menjadai
pitnah bagi orang tua mana kala orang tua lalai mensukuri nikmat tersebut
bahkan ketiak mereka selalu di sibukan oleh anak sehinga mereka merupakan tugas
mareka sebagai hamba seperti di terangkan dalam Q.S.at-Taghabun :15
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ
وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ ۚ وَاللَّهُ عِنْدَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
Artinya :
Sesugguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu) : di sisi
Allah-lah pahala yang besar.
Selain karena kealfaan orang tua terhadap
ke wajiban kepada ALLAH SWT yang di sebabkan mengurusi anak, keberadaan anak
juga menjadi fitnah ketika orang tua lalai dalam mendidik anak sehinga mereka
tumbuh dengan krakter buruk, kenakalan remaja hinga tindakan remaja adalah
salah satu bukti keberadaan anak menjadi suatu pitnah bagi orang tua atau
keluarganya.
Seringkali sangat sayang kepada anak
sehingga membrikan segala sesuatu yang di mintai anak lambat laun anak akan
tumbuh menjadi pribadi manja dan rapuh. Jadi keberadaan anak
sebagai fitnah bagi orang tua dan keluarga di sebabkan beberapa hal yaitu :
a. Orang tua terlalu meyibukan diri untuk
mengurusi anak
b. Orang tua lalai dalam menanam kan dasar
dasar akidah kepada anak
c. Orang tua tidak memberikan kebutuhan anak
seperti kebutuhan Pendidikan dasar.
Untuk mengantisipasi hal tersebut di atas tersebut di
atas maka setiap orang tua harus mengtahui tugas-tugas sebagai seorang hamba
yakni beribadah kepada Allah SWT. Serta menjalankan tugas sebagai orang tua
yakni mendidik anak-anak agar mereka tumbuh menjadi anak yang berbakti.
Diteranglan oleh
Nashih Ulwa bahwa ada beberapa ikatan yang dapat digunakan dalam pendidikan
anak. Ikatan-ikatan ini akan membuat anak tumbuh dan berkembang secara sempurna
sebagai insan kamil. Diantara ikatan-ikatan yang dapat digunakan yaitu:
a.
Mengikat
akidah anak
Potensi
yang ada pada diri setiap anak memerlukan ikatan akidah yang kuat agar potensi
tersebut agar tidak menjadi mereka semakin jauh pada kebenaran terhadap ALLAH
SWT. Potensi fujur atau fotesi negativ pada diri setiap peserta didik
harus di ikat dengan akidah yang benar agar potensi tersebut tidak harus
berkembang akhirya anak tumbuh menjadi dengan potensi takwa yang dominan. Anak
yang tumbuh dengan ikatan akidah sedini mukin akan menjadikan mareka tumbuh
dengan kesadran penuh bahwa setiap gerak gerik mareka selalu di awasi oleh
ALLAH SWT anak akan tumbuh menjdi peribadi yang mempunyai komitmen kuat untuk
menjalan kan kewajiban serta menjauhi larangan yang telah di tetapkan oleh
ALLAH SWT.dengan kuatya akidah sejak dini maka anak akan mampu dalam darasanya
arus gelobalisasi serta dekadasi moral yang melanda generasi muda.
b.
Mengikat
spiritual anak
Seperitual
adalah bagian penting dalam diri seorang manusia. Spiritual atau ruh merupakan
penting dalam diri manusia. Untuk menjaga spiritual agar tumbuh kuat dan kokoh
adabeberpa cara yang dapat di lakukan, di antaraya adalah membiasakan anak
melakukan ibadah seperti sholat, membaca AL-QUR,AN, membiasakan anak untuk
pergi kemesjid, membiasakan anak berjikir, serta membiasakan anak untuk
melakukan ibadah ibadah sunnah.
c.
Mengikat
intelektual
Ada beberapa langkah untuk
menyiapkan generasi islam yang tanguh, di antaraya dapat di lakukan sedini mukin
yakni:
1)
Islam
selalu mendorong perkembangan ilmu pengetahuan sehinga mewajibkan setiap umatya
untuk mecari ilmu selam hidup mereka.
2)
Kemajuan
dan kejayaan umat islam ketika ajaran ajaran dalam islam dapat di terangkan
dalam kehidupan sehari hari. Artiya setiap umat islam menjalani kehidupan
berdasarkan aturan aturan yang bersumber dari AL-QUR,AN dan as-Sunnah.
3)
Membentangi
anak dari berbagai informasi yang belum tertentu kebenaranya. Memiki tempat
belajar yang ke ilmuanya mutawatir hingga ke Rasulullah SAW sehinga anak
mempunyai pondasi yang kokoh yang benar sebagai bekal di masa depan.
4)
Mengajarkan
kesaimbangan dalam kehidupan yakni dengan mempelajari ilmu agama dan ilmu lain
secara seimbang. Anak harus di bekali dengan pengathuan yang seimbang antara
pengetahuan aga dan yang lain, namun harus tetap di tekan kan tetang pentingya
kehidupan akhirat di atas materi duniawi.
5)
Membekali
anak dengan sikap optimism dan samagat juang sehiga mareka tumbuh dengan sikap
tersebut seorang anak yang di ajarkan tentang optimism maka dia akan tumbuh
dengan ke percaya dalam diri mareka.
Dengan
bekal pengetahuan tentang kejayaan serta optimism yang di ajarkan dalam agama
islam sedini mukin maka anak akan tumbuh menjadi generasi yang penuh percaya
diri dalam ajaran islam Q.S.al-Anfaal ayat 53 dan Q.S.ar-Ra’d ayat 11 berikut:
Q.S.al-Anfaal ayat 53
ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ
مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا
بِأَنْفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya : (Siksaan) yang demikian itu adalah karena sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada suatu
kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka sendiri, dan
sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Q.S.ar-Ra’d ayat 11
لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ
وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ
مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ
بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَال
Artinya : Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di
muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap
sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung
bagi mereka selain Dia.
Islam mendorong umat ya umatya untuk
berusaha menyiapkan generasi terbaik sedini dan maksimal mukin. Karena manusia
di berikan kesempatan untuk berusaha sekuat tenaga mareka dalam berusaha dan
meyiapkan kehidupan yang lebih baik.
Perang keluarga dalam pertumbuhan dan
perkembangan anak
Peran
keluarga yang paling pital dalam sikap seorang anak adalah peran ayah dan ibu,
karena berbagai hal terkait permasalahan yang di hadapi anak tidak bisa
terlepas dari peran keduaya. Dan setiap perang dalam keluargaya mempuyai
pengaruhterhadap tumbuh dan berkembangya seorang anak. Peran keluarga dalam
bentuk kepribadian seorang anak sangat besar karena kluarga adalah tempat
seorang anak mengenal lingkungan ya oleh karna itu tingkat perkembangan seorang
anak tergantung pada bagaimana keluargaga dalam memperlakukan ya.
Di
anataraya angota keluargaya yang memberikan pengaruh besar dalam kehidupan
anak:
1. Ayah
Berbagai sikap seorang
ayah dalam memperlakukan anak sejak dini
akan memberikan dampak kepada kepribadian mereka ketiak memasuki usia
remaja bahkan dewasa. Jika seorang ayah terlalu keras kepada anak, mareka akan
semakin menutup diri sedangkan jika terlalu lembut maka seringkali anak akan
sering kali megangap remeh sebagai orang tua sikap ayah menjadi teladan bagi
anak. Yang harus mampu bersikap seimbang antara antar memberikan kasih sayang
dengan lembut serta serta bersikap tegas jika mengenai hal-hal mengenai aturan
urgent.
Pembagian peran antara
ayah dan ibu dalam mengasuh anak mareka merupakn kunci kesuksesan dalam mendidik
sang anak. Peran sang ayah tidak bisa di angap remeh karena ayah adalah contoh
ideal bagi seorang anak dalam berperilaku.
2.
Ibu
Peran seorang ibu sangat
besar, tanpa mengasimbangkan peran seorang ayah. Hal ini berdasarkan bebagai
hal misalya ibu mempunyai banyak waktu di rumah di bandingkan dengan ayah.hal
ini meyebabkan anak akan lebih dekat dengan ibu,karena secara umum setiap hari
anak akan lebih banyak bertemu dengan ibu di bandingkan dengan ayah, oleh
karnaa itu sosok ibu sangat berpengaruh perkembangaya kepribadian dari seorang
anak. Seorang anak yang di besarkan dengan kasih sayang, aman tentaram di
keluarga pribadiya akan tumbuh dengan baik. Setiap gerak, sikap dan perilaku
yang di terima anak dalam keluarga terutama sikap seorang ibu akan menentukan
kepribadianya yang tumbuh ketiaka ketika mareka melakukan tahapan pertumbuhan
selanjutya.
Ciri ciri pertumbuhan
yang sedag di lalui sang anak menjalankan ibadah agama dengan giat, serta dpat
melatih anak anakya untuk hidup sesuai dengan nilai nilai moral yang di ajarkan
oleh agama.
1. Peran lingkungan masayrakat dalam
pertumbuhan dan perkembangan anak
Lingkungan
masayrakatpun mempengaruhi perkembangan anak. Hal ini berkaitan dengan aturan
aturan serta tradisi -tradisi yang berlaku dalam masyrakat tersebut. Semakin
maju sebuah lingkungan masayrakat seperti masayrakat kota akan mempengaruhi
perkembangan anak, begitu pula sebalikya bagi anak yang hidup di lingkungan masayrakat desa.akan cepat
mecapai perkembangan karena mareka tidak di haruskan untuk menguasai bebgai hal
yang terpenting bagi mareka dan tidak di harusi megalmi berbagai hal.
1.
Sekolah
Lingkungan kedua
bagi setiap anak setelah keluarga adalah sekolah. Sekolah menjadi tempat yang
kondusif untuk membantu kepribadian yang selanjutya dapat orang tua gunakan
sebagai serana untuk membantu kepribadia anak. Dengan berbagai progam yang
berjalan di sekolah, mulai dari materi serta matode matode yang di gunakan dalam
proses pembelajaran dapat membantu kepribadian anak sekolah menjadi tempat anak
mengembangkan asfek asfek dalam diri mareka,mulai dari asfek konitif,afektif,maupun
fisokomotor. Oleh karna itu penting bagi orang tua memelihara sekolah yang
cocok dan sesuai dengan potesi anak.
2. Teman
sepermainan
Memasuki
usia 45 tahun setiap anak mengebangkan jona nyamn dalam kehidupanya mareka
yakin dengan cara menjalin hubungan sosial dengan teman spremainan,baik yang ada di sekolah
maupun yang ada di lingkungan tempat tinggal mareka. Anak mulai mencari tempat
yang membuat mareka yman dan menghargai mareka serta sesuai secara pisik dan
yamn secara mental.
BAB III
PENUTUPAN
1. Kesimpulan
Pendidikan anak yang pertama dan
paling utama dalam Islam adalah pendidikan dalam keluarga yang berperspektif
Islam. Pendidikan dalam keluarga yang berperspektif Islam adalah pendidikan
yang didasarkan pada tuntunan agama Islam yang diterapkan dalam keluarga yang
dimaksudkan untuk membentuk anak agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta berakhlak mulia yang mencakup etika, moral,
budi pekerti, spiritual atau pemahaman dan pengalaman nilai-nilai keagamaan
dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini merupakan salah satu wujud amar makruf
nahi munkar dalam kehidupan keluarga, yaitu dengan memberikan pendidikan kepada
putra putrinya berdasarkan ajaran Islam.
Anak dalam menuju kedewasaannya memerlukan
bermacam-macam proses yang diperankan oleh Mufatihatut Taubah Jurnal Pendidikan
Agama Islam Pola atau metode pendidikan agama dalam Islam pada dasarnya
mencontoh pada perilaku Nabi Muhammad SAW dalam membina keluarga dan
sahabatnya. Karena segala apa yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW merupakan
manifestasi dari kandungan alQur’an. Adapun dalam pelaksanaannya, Nabi
memberikan kesempatan pada para pengikutnya untuk mengembangkan cara sendiri
selama cara tersebut tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip pelaksanaan
pendidikan yang dilakukan oleh Nabi SAW.