Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2022

Konsep Dasar Manajemen Kurikulum


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.      Latar Belakang

Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan suatu pendidikan adalah aspek kurikulum. Karena kurikulum merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan untuk mencapai tujuan institusional pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu kurikulum memegang peranan yang sangat penting dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu.

Adapun yang mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah pemberdayaan bidang manajemen kurikulum atau pengelolaan kurikulum di lembaga pendidikan yang bersangkutan yang mana pengelolaan kurikulum tersebut dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan pembantu pimpinan yang dikembangkan secara integral dalam konteks MBS dan KTSP yang sesuai dengan visi, misi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Maka dari itu manajemen kurikulum sangatlah penting dalam suatu lembaga pendidikan.

 

B.       Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian Manajemen Kurikulum?

2.      Apa tujuan dari Manajemen Kurikulum?

3.      Bagaimana prinsip Manajemen Kurikulum?

4.      Bagaimanakah proses Manajemen Kurikulum?

5.      Bagaimana struktur Kurikulum PAUD?

6.      Apa muatan kurikulum?

7.      Bagaimana kelender pendidikan di PAUD?

8.      Bagaimanakah beban belajar di PAUD?

 

C.      Tujuan Penulisan

1.      Mengetahui pengertian Manajemen Kurikulum.

2.      Ingin mengetahui tujuan dari Manajemen Kurikulum.

3.      Untuk mengetahui prinsip Manajemen Kurikulum.

4.      Mengetahui proses Manajemen Kurikulum.

5.      Untuk mengetahui struktur Kurikulum PAUD.

6.      Ingin mengetahui muatan kurikulum.

7.      Mengetahui kelender pendidikan di PAUD.

8.      Mengetahui beban belajar di PAUD.

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Manajemen Kurikulum

Secara bahasa manajamen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Secara etimologi manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam sebuah organisasi. (Hasibuan, 1993: 3)

Manajemen merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan, mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasana secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Rusman, 2009: 3).

Menurut Saylor, Alexander , dan Lewis (1974) dalam buku Manajemen Kurikulum mengatakan bahwa kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar sekolah (Rusman, 2009: 3).

 UU. No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.

Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapakian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada pemerintah.

                                                                            

B.     Tujuan Manajemen Kurikulum

Manajemen kurikulum merupakan suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan. Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut.

Menurut Hamid Hasan (1988) dalam buku Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah mengemukakan bahwa tujuan dasar manajemen kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi, sebagai berikut. (At-Taubany, 2017: 43)

1.      Kurikulum sebagai suatu ide, yaitu kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.

2.      Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.

3.      Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.

4.      Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta didik.

 

C.    Prinsip Manajemen Kurikulum

Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum, yaitu sebagai berikut. (Rusman, 2009: 4)

1.      Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam manajemen kurikulum. Peserta didik harus menjadi pertimbangan agar dapat mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan manajemen kurikulum.

2.      Demokratisasi, proses pelaksanaan manajemen kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.

3.      Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang terkait.

4.      Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk mencapai tujuan kurikulum sehingga dapat memberikan hasil yang berguna dengan biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.

5.      Manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan.

 

Dalam pendidikan perlu dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi kurikulum berjalan lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum.

 

D.    Proses Manajemen Kurikulum

Proses manajemen kurikulum di sekolah dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanan, pengendalian, koordinasi, dan pelaksaan.

Sedangkan dalam konteks kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang siklus proses manajemen kurikulum yang terdiri empat tahap yaitu sebagai berikut. (Budiwibowo dan Sudarmiani, 2018: 130-131)

1.      Tahap perencanaan

a.       Analisis kebutuhan

b.      Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis

c.       Menentukan disain kurikulum

d.      Membuat rencana induk ( master plan ) pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.

 

2.      Tahap pengembangan

a.       Perumusan rasional atau dasar pemikiran

b.      Penentuan visi, misi, dan tujuan

c.       Penentuan struktur dan isi program

d.      Pemilihan dan pengorganisasian materi

e.       Pengorganisasian kegiatan pembelajaran

f.        Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar

g.      Penentuan cara mengukur hasil belajar

 

3.      Tahap implementasi dan pelaksanaan

a.       Penyusunan rencana dan program pembelajaran ( silabus, RPP: rencana pelaksanaan pembelajaran)

b.      Penjabatan materi ( kedalaman dan keluasan)

c.       Penentuan strategi dan metode pembelajaran

d.      Penyediaan sumber, alat, dan sarana pembelajaran

e.       Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil belajar

f.        Petting lingkungan pembelajaran


4.      Tahap penilaian

Melihat sejauh mana kekuatan dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif maupun sumatif.

 

E.     Struktur Kurikulum PAUD

Struktur kurikulum pendidikan anak usia dini ( PAUD ) formal berisi program–program perkembangan nilai agama dan moral , motorik, kognitif, bahasa sosial–emosional, dan seni. Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur kurikulum paud diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan.

 

F.     Muatan Kurikulum

Muatan kurikulum pendidikan anak usia dini berisi program – program

perkembangan terdiri dari sebagai berikut.

1.      Program pengembangan nilai agama dan moral mencakup perwujudan suasan belajar untuk perkembangnya prilaku baik yang bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan bermasyarakat dalam konteks bermain.

2.      Program pengembangan fisik – motorik mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetis dalam konteks bermain.

3.      Program perkembangan kognitif mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks bermain.

4.      Program pengembangan bahasa mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam kontek bermain.

5.      Program pengembangan sosial emosional mencakup perwujudan suasana untuk perkembangannyakepekaan, sikap, dan keterampilan sosial serta kematangan emosi dalam konteks bermain.

6.      Program pengembangan seni mencakup perwujudan suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam konteks bermain.

 

G.    Kalender Pendidikan di PAUD


Kalender Pendidik disingkat kaldik, adalah sebuah rincian jadwal kegiatan dan pembelajaran dalam lembaga pendidikan yang disusun guna memudahkan susunan agenda yang telah direncanakan selama satu tahun. Kaldik PAUD berisi tentang hari penting kegiatan bermain dan belajar anak selama satu tahun yang terdiri dari semester 1 dan 2 dilengkapi dengan informasi hari libur Nasional selama tahun pelajaran 

 

 

H.    Beban Belajar di PAUD

Beban belajar adalah muatan pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang  merupakan materi-materi pokok dan program yang diberikan kepada peserta didik untuk dipelajari dalam proses pembelajaran.

 

Waktu/Jam

Kegiatan

07.00-07.15

Penataan lingkungan main

07.15-07.35

Penyambutan anak

07.35-08.05

Materi pagi (membaca Iqro’, senam)

08.05-08.35

Bermain motorik kasar

08.35-08.50

Masa transisi (minum, toilet training, cuci tangan, do’a-do’a, dll)

08.50-09.25

Main disentra

09.25-09.45

Makan/Snack sehat

09.45-10.00

Penutupan

 

BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapakian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).

 

B.     Saran

Dalam penyusunan makalah penulis sadar bahwa banyak kesalahan, Oleh karena itu, agar membangun dan menyempurnakan makalah tersebut di perlukan kritik atau saran dari para pembaca dan mudah mudahan dengan cara ini penulis bisa membuatnya lebih baik lagi.

 


DAFTAR PUSTAKA

 

 

At-Taubany, Trianto Ibnu Badar dan Hadi Suseno. 2017. Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah. Depok: Kencana.

Budiwibowo, Satrijo dan Sudarmiani. 2018. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Giarti, Sri. 2016. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal Satya Widya. 32(2): 120.

Hasibuan, Malayu S.P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia (Dasar, dan Kunci Keberhasilan). Jakarta: CV Haji Masagung.

Mamentu, Meike D. 2013. Manajemen Pendidikan Dan Pengajar Pada SMA Negeri Remboken Kabupaten Minahasa. IOSR Journal of Research & Method in Education. 3(5): 61-63.

Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.