BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu pendidikan adalah aspek kurikulum. Karena kurikulum
merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan untuk mencapai tujuan
institusional pada lembaga pendidikan. Oleh karena itu kurikulum memegang
peranan yang sangat penting dalam mewujudkan lembaga pendidikan yang bermutu.
Adapun yang mempengaruhi keberhasilan kurikulum adalah
pemberdayaan bidang manajemen kurikulum atau pengelolaan kurikulum di lembaga
pendidikan yang bersangkutan yang mana pengelolaan kurikulum tersebut
dikoordinasi oleh pihak pimpinan lembaga dan pembantu pimpinan yang
dikembangkan secara integral dalam konteks MBS dan KTSP yang sesuai dengan
visi, misi lembaga pendidikan yang bersangkutan. Maka dari itu manajemen kurikulum
sangatlah penting dalam suatu lembaga pendidikan.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian Manajemen Kurikulum?
2.
Apa tujuan dari Manajemen Kurikulum?
3.
Bagaimana prinsip Manajemen Kurikulum?
4.
Bagaimanakah proses Manajemen Kurikulum?
5.
Bagaimana struktur Kurikulum PAUD?
6.
Apa muatan kurikulum?
7.
Bagaimana kelender pendidikan di PAUD?
8.
Bagaimanakah beban belajar di PAUD?
C. Tujuan Penulisan
1.
Mengetahui pengertian Manajemen Kurikulum.
2.
Ingin mengetahui tujuan dari Manajemen
Kurikulum.
3.
Untuk mengetahui prinsip Manajemen Kurikulum.
4.
Mengetahui proses Manajemen Kurikulum.
5.
Untuk mengetahui struktur Kurikulum PAUD.
6.
Ingin mengetahui muatan kurikulum.
7.
Mengetahui kelender pendidikan di PAUD.
8.
Mengetahui beban belajar di PAUD.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Kurikulum
Secara bahasa
manajamen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Secara etimologi
manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber daya lainnya yang secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu
tujuan tertentu dalam sebuah organisasi.
(Hasibuan, 1993: 3)
Manajemen
merupakan serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakan,
mengendalikan dan mengembangkan terhadap segala upaya dalam mengatur dan
mendayagunakan sumberdaya manusia, sarana dan prasana secara efisien dan
efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (Rusman,
2009: 3).
Menurut Saylor, Alexander , dan Lewis (1974) dalam buku Manajemen
Kurikulum mengatakan bahwa kurikulum merupakan segala upaya sekolah untuk
memengaruhi siswa agar dapat belajar, baik dalam ruangan kelas maupun di luar
sekolah (Rusman, 2009: 3).
UU.
No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan bahwa,
kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan tertentu.
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapakian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
Keterlibatan masyarakat dalam manajemen kurikulum dimaksudkan agar dapat
memahami, membantu, dan mengontrol implementasi kurikulum, sehingga lembaga
pendidikan atau sekolah selain dituntut kooperatif juga mampu mandiri dalam
mengidentifikasi kebutuhan kurikulum, mendesain kurikulum, menentukan prioritas
kurikulum, melaksanakan pembelajaran, menilai kurikulum, mengendalikan serta
melaporkan sumber dan hasil kurikulum, baik kepada masyarakat maupun pada
pemerintah.
B.
Tujuan Manajemen Kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan
suatu program yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Tujuan itulah
yang dijadikan arah atau acuan segala kegiatan pendidikan yang dijalankan.
Berhasil atau tidaknya program pengajaran di sekolah dapat diukur dari seberapa
jauh dan banyaknya pencapaian tujuan-tujuan tersebut.
Menurut Hamid Hasan
(1988) dalam
buku Desain Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah mengemukakan bahwa
tujuan dasar manajemen kurikulum dapat ditinjau dalam empat dimensi,
sebagai berikut. (At-Taubany, 2017: 43)
1. Kurikulum sebagai suatu ide, yaitu kurikulum yang dihasilkan
melalui teori-teori dan penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan
pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, yang diwujudkan dalam bentuk
dokumen, di dalamnya memuat tentang tujuan, bahan, kegiatan, alat-alat, dan
waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek
pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum
yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu dari para peserta
didik.
C.
Prinsip Manajemen Kurikulum
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen
kurikulum, yaitu sebagai berikut. (Rusman, 2009: 4)
1.
Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam
kegiatan kurikulum merupakan aspek yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan dalam
manajemen kurikulum. Peserta didik harus menjadi pertimbangan agar dapat
mencapai hasil belajar yang sesuai dengan tujuan manajemen kurikulum.
2.
Demokratisasi, proses pelaksanaan manajemen
kurikulum harus berasaskan demokrasi yang menempatkan pengelola, pelaksana dan
subjek didik pada posisi yang seharusnya dalam melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya dan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan kurikulum.
3.
Kooperatif, untuk memperoleh hasil yang
diharapkan dalam kegiatan manajemen kurikulum perlu adanya kerjasama yang
positif dari berbagai pihak yang terkait.
4.
Efektivitas dan efesiensi, rangkaian kegiatan
manajemen kurikulum harus mempertimbangkan efektivitas dan efesiensi untuk
mencapai tujuan kurikulum sehingga dapat memberikan hasil yang berguna dengan
biaya, tenaga, dan waktu yang relatif singkat.
5.
Manajemen kurikulum harus dapat memperkuat dan
mengarahkan visi, misi, dan tujuan kurikulum yang sudah ditetapkan.
Dalam pendidikan perlu
dilaksanakan manajemen kurikulum agar perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum berjalan lebih efektif, efisien, dan optimal dalam memberdayakan
berbagai sumber belajar, pengalaman belajar, maupun komponen kurikulum.
D.
Proses Manajemen Kurikulum
Proses manajemen kurikulum
di sekolah dilakukan melalui empat tahap yaitu perencanan, pengendalian,
koordinasi, dan pelaksaan.
Sedangkan dalam konteks
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) Tita Lestari (2006) mengemukakan
tentang siklus proses manajemen kurikulum yang terdiri empat tahap yaitu
sebagai berikut. (Budiwibowo dan Sudarmiani, 2018: 130-131)
1.
Tahap perencanaan
a.
Analisis kebutuhan
b.
Merumuskan dan menjawab pertanyaan filosofis
c.
Menentukan disain kurikulum
d.
Membuat rencana induk ( master plan )
pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian.
2.
Tahap pengembangan
a.
Perumusan rasional atau dasar pemikiran
b.
Penentuan visi, misi, dan tujuan
c.
Penentuan struktur dan isi program
d.
Pemilihan dan pengorganisasian materi
e.
Pengorganisasian kegiatan pembelajaran
f.
Pemilihan sumber, alat, dan sarana belajar
g.
Penentuan cara mengukur hasil belajar
3.
Tahap implementasi dan pelaksanaan
a.
Penyusunan rencana dan program pembelajaran (
silabus, RPP: rencana pelaksanaan pembelajaran)
b.
Penjabatan materi ( kedalaman dan keluasan)
c.
Penentuan strategi dan metode pembelajaran
d.
Penyediaan sumber, alat, dan sarana
pembelajaran
e.
Penentuan cara dan alat penilaian proses dan hasil
belajar
f.
Petting lingkungan pembelajaran
4.
Tahap penilaian
Melihat sejauh mana kekuatan
dan kelemahan dari kurikulum yang dikembangkan, baik bentuk penilaian formatif
maupun sumatif.
E.
Struktur Kurikulum PAUD
Struktur kurikulum pendidikan anak usia dini ( PAUD ) formal berisi
program–program perkembangan nilai agama dan moral , motorik, kognitif, bahasa
sosial–emosional, dan seni. Ketentuan lebih lanjut mengenai struktur kurikulum
paud diatur dalam peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan.
F.
Muatan Kurikulum
Muatan kurikulum pendidikan anak usia dini berisi program – program
perkembangan
terdiri dari sebagai berikut.
1.
Program pengembangan nilai agama dan moral
mencakup perwujudan suasan belajar untuk perkembangnya prilaku baik yang
bersumber dari nilai agama dan moral serta bersumber dari kehidupan
bermasyarakat dalam konteks bermain.
2.
Program pengembangan fisik – motorik mencakup
perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan kinestetis dalam konteks
bermain.
3.
Program perkembangan kognitif mencakup
perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan proses berpikir dalam konteks
bermain.
4.
Program pengembangan bahasa mencakup
perwujudan suasana untuk berkembangnya kematangan bahasa dalam kontek bermain.
5.
Program pengembangan sosial emosional mencakup
perwujudan suasana untuk perkembangannyakepekaan, sikap, dan keterampilan
sosial serta kematangan emosi dalam konteks bermain.
6.
Program pengembangan seni mencakup perwujudan
suasana untuk berkembangnya eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni dalam
konteks bermain.
G.
Kalender Pendidikan di PAUD
Kalender Pendidik disingkat kaldik, adalah sebuah rincian jadwal kegiatan
dan pembelajaran dalam lembaga pendidikan yang disusun guna memudahkan susunan
agenda yang telah direncanakan selama satu tahun. Kaldik PAUD berisi tentang
hari penting kegiatan bermain dan belajar anak selama satu tahun yang terdiri
dari semester 1 dan 2 dilengkapi dengan informasi hari libur Nasional selama tahun
pelajaran
H.
Beban Belajar di PAUD
Beban belajar adalah muatan
pembelajaran sejumlah mata pelajaran yang merupakan materi-materi pokok dan program yang
diberikan kepada peserta didik untuk dipelajari dalam proses pembelajaran.
Waktu/Jam |
Kegiatan |
07.00-07.15 |
Penataan lingkungan main |
07.15-07.35 |
Penyambutan anak |
07.35-08.05 |
Materi pagi (membaca
Iqro’, senam) |
08.05-08.35 |
Bermain motorik kasar |
08.35-08.50 |
Masa transisi (minum, toilet
training, cuci tangan, do’a-do’a, dll) |
08.50-09.25 |
Main disentra |
09.25-09.45 |
Makan/Snack sehat |
09.45-10.00 |
Penutupan |
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen kurikulum adalah sebagai suatu sistem pengelolaan kurikulum
yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan
ketercapakian tujuan kurikulum. Dalam pelaksanaannya, manajemen kurikulum harus
dikembangkan sesuai dengan konteks manajemen berbasis sekolah (MBS) dan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP).
B. Saran
Dalam penyusunan makalah penulis sadar bahwa
banyak kesalahan, Oleh karena itu, agar membangun dan
menyempurnakan makalah tersebut di perlukan kritik atau saran dari para pembaca
dan mudah mudahan dengan cara ini penulis bisa membuatnya lebih baik lagi.
DAFTAR
PUSTAKA
At-Taubany,
Trianto Ibnu Badar dan Hadi Suseno. 2017. Desain
Pengembangan Kurikulum 2013 di Madrasah. Depok: Kencana.
Budiwibowo,
Satrijo dan Sudarmiani. 2018. Manajemen
Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Giarti,
Sri. 2016. Manajemen Kurikulum dan
Pembelajaran Berbasis ICT. Jurnal Satya Widya. 32(2): 120.
Hasibuan, Malayu S.P. 1993. Manajemen Sumber Daya Manusia (Dasar, dan Kunci
Keberhasilan).
Jakarta: CV Haji Masagung.
Mamentu,
Meike D. 2013. Manajemen
Pendidikan Dan Pengajar Pada SMA Negeri Remboken Kabupaten Minahasa.
IOSR Journal of Research & Method
in Education. 3(5): 61-63.
Rusman.
2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta:
PT Rajagrafindo Persada.