Powered By Blogger

Sabtu, 31 Desember 2022

METODE UNJUK KERJA

 A.    Pengertian Unjuk Kerja

Perkembangan anak usia dini dapat dipantau melalui beberapa cara penilaian, salah satunya yaitu menilai unjuk kerja anak. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa. Seperti pembacaan puisi, diskusi, pemecahan masalah, partisipasi siswa, menari, memainkan alat musik, aktivitas fisik, mengoperasikan suatu alat. Penilaian unjuk kerja dilakukan berdasarkan tugas anak didik dalam melakukan perbuatan yang dapat diamati, misalnya berdoa, bernyanyi, dan berolahraga.[1] Permendikbud RI No 66 tahun 2013 tentang standar penilaian pendidikan menerangkan bahwa penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Unjuk kerja merupakan salah satu contoh dari penilaian kinerja peserta didik. Penilaian unjuk kerja adalah proses pengumpulan data dengan cara pengamatan yang sistematik untuk membuat keputusan secara individu. Penilaian unjuk kerja dalam dunia pendidikan sudah banyak digunakan terutama untuk bidang studi teknologi, ilmu-ilmu alam, matematika, ekonomi, dan bahasa. Melalui penilaian ini akan diperoleh informasi tentang apa yang sudah dicapai dan yang belum dicapai.

Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan siswa dalam melakukan sesuatu. Objek penilaian kinerja adalah tercapainya kompetensi belajar siswa yang mampu menunjukkan unjuk kerja (performance) tertentu yang dapat diamati, spesifik, dan terukur. Penilaian unjuk kerja tidak dilakukan dengan tes tertulis atau wawancara, melainkan dengan mengamati perilaku secara langsung yang mempresentasikan unjuk kerja tersebut. Secara garis besar penilaian pembelajaran yang mencakup penilaian unjuk kerja dapat dilakukan terhadap dua hal, yaitu : (1) proses pelaksanaan pekerjaan, yang mencakup : langkah kerja dan aspek personal; dan (2) produk atau hasil pekerjaan. Aspek panilaian dalam unjuk kerja pada presentasi tugas berupa proses pelaksanaan unjuk kerja presentasi dan hasil media yang mereka buat dan mereka gunakan.[2]

B.     Tujuan Penilaian Unjuk Kerja

Penilaian yang dilakukan terhadap siswa mempunyai tujuan antara lain :

a.       Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa.

b.      Mengukur pertumbuhan dan perkembangan kemajuan siswa.

c.       Mendiagnosis kesulitan belajar siswa.

d.      Mengetahui hasil pembelajaran.

e.       Mengetahui pencapaian kurikulum.

f.        Men dorong siswa belajar.

g.      Umpan balik untuk guru supaya dapat mengajar lebih baik.

 

C.     Teknik Unjuk Kerja

Teknik penilaian ini dapat dimanfaatkan untuk mengukur kemampuan anak membaca, kegiatan olahraga, praktikum. Selain itu, penilaian unjuk kerja juga dapat menilai keterampilan mental. Penilaian unjuk kerja merupakan bentuk penilaian yang meminta siswa untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuan, keterampilan, dan kelakuan ke dalam berbagai tugas dengan kriteria yang diinginkan. Terdapat dua karakteristik dalam penilaian kinerja anak, yaitu kemampuan anak dalam mendemonstrasikan serta lebih mengutamakan produk daripada proses. Berikut dipaparkan beberapa kegunaan teknik penilaian unjuk kerja:

a.       Mampu meramalkan kemampuan siswa dalam melaksanakan keterampilan tertentu.

b.      Sebagai alat untuk mendiagnosis kesulitan-kesulitan siswa dalam melaksanakan tugas.

c.       Sebagai kriteria untuk menilai kemajuan siswa.

d.      Menilai keterampilan dan kualitas produk yang dihasilkan siswa.

Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen berikut:

a.  Daftar Cek (Check-list)

Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (baik-tidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai.  Jika tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati, baik-tidak baik. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan mengamati subjek dalam jumlah besar.

Contoh  Check list

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama peserta didik: ________                       Kelas: _____

No.

Aspek Yang Dinilai

Baik

Tidak baik

1.

Organization ( Introduction, body, conclusion)

2.

Content ( depth of knowledge, logic)

3.

Fluency

4.

Language:

pronunciation

grammar

vocabulary

5.

Performance ( eye contact, facial expression, gesture)

Skor yang dicapai

Skor maksimum

7

 

Keterangan

Baik mendapat skor 1

Tidak baik mendapat skor 0

b.  Skala Penilaian (Rating Scale)

               Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak kompeten,  2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih akurat.

Contoh  Rating Scale

Format Penilaian Pidato Bahasa Inggris

Nama Siswa: ________                      Kelas: _____

No

Aspek Yang Dinilai

Nilai

1

2

3

4

1.

Organization ( Introduction, body, conclusion)

2.

Content ( depth of knowledge, logic)

3.

Fluency

4.

Language:

pronunciation

grammar

vocabulary

5.

Performance ( eye contact, facial expression,  gesture)

Jumlah

Skor Maksimum

28

 

Keterangan penilaian:

1 = tidak kompeten

2 = cukup kompeten

3 = kompeten

4 = sangat kompeten

kriteria penilaian dapat dilakukan sebagai berikut

1)      Jika seorang siswa memperoleh skor 26-28 dapat ditetapkan sangat kompeten

2)      Jika seorang siswa memperoleh skor 21-25 dapat ditetapkan kompeten

3)      Jika seorang siswa memperoleh skor 16-20 dapat ditetapkan cukup kompeten

4)      Jika seorang siswa memperoleh skor  0-15 dapat ditetapkan tidak kompeten

 

Selain beberapa kegunaan di atas, teknik penilaian unjuk kerja juga tidak luput dari beberapa kelemahan. Adapun kelemahan teknik unjuk kerja yaitu membutuhkan waktu yang lama untuk membuat format penilaian dan melaksanakannya, serta rentan terhadap subyektivitas Penilaian ini memiliki beberapa ciri khas yang membedakan dengan teknik penilaian yang lain. Menyatakan bahwa format penilaian unjuk kerja mengikuti guru, skoring diarahkan pada pola pikir dan belajar siswa yang tampak. Adapun karakteristik penilaian unjuk kerja antara lain:

a.       Menuntut siswa untuk berpikir pada tingkat yang lebih tinggi. Karena penilaian unjuk kerja menekankan supaya siswa dapat melakukan tugas di kehidupan nyata.

b.      Memberikan tugas yang bermakna. Sehingga memudahkan anak untuk mengkonstruksi pengetahuannya sendiri.

c.       Proses pembuatan dan hasil kerja merupakan tumpuan penilaian.

d.      Mengutamakan kedalaman penguasaan materi, bukan keluasan.[3]

 

D.    Kelebihan dan kekurangan penilaian unjuk kerja

Beberapa kelebihan dari penilaian unjuk kerja adalah:

1.      Dapat menilai kompetensi yang berupa keterampilan (skill)

2.      Dapat digunakan untuk mecocokan kesesuaian antara pengetahuan mengenai teori dan keterampilan di dalam praktik, sehingga informasi penilaian menjadi lengkap

3.      Dalam pelaksanaan tidak ada peluang peserta didik untuk mencontek

4.      Guru dapat mengenal lebih dalam lagi masing-masing karakteristik peserta didik.

5.      Memotivasi peserta didik untuk aktif.

6.      Memepermudah peserta didik untuk memahami sebuah konsep yang abstrak ke konkret.

7.      Kemampuan peserta didik dapat dioptimalkan.

8.      Melatih keberanian peserta didik dapat dioptimalkan.

9.      Melatih keberanian peserta didik dalam mempermudah penggalian ide-ide.

10.  Mampu menilai kemampuan dan keterampilan kinerja siswa dalam menggunakan alat dan sebagainya.

Sedangkan kelemahan dari penilaian unjuk kerja adalah:

1.      Tidak semua materi pelajaran dapat dilakukan materi penilaian ini.

2.      Nilai bergantung pada hasil kerja.

3.      Jika jumlah peserta didiknya banyak guru kesulitan untuk melakukan penilaian ini.

4.      Waktu terbatas untuk melakukan penilaian seluruh peserta didik.

5.      Peserta didik yag kurang mampu akan merasa minder.

6.      Karena peserta didik terlalu banyak sehingga sulit untuk melakukan pengawasan.

7.      Memerlukan sarana dan prasarana yang lengkap.

8.      Memakan waktu yang lama, biaya yang besar, membosankan.

9.      Harus dilakukan secara penuh dan lengkap.

10.  Keterampilan yang dinilai melalui tes perbuatan mungkin sekali belum sebanding mutunya dengan keterampilan yang dituntut oleh dunia kerja, karena kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi selalu lebih cepat dari pada apa yang didapatkan di sekolah.

 

 

 

 

HASIL ANALISIS

Umur siswanya rata-rata 6 tahun. Anak-anak di TK Pratiwi kesehatan dan kebersihan disana sangat baik sehingga jarang sekali ada yg sakit, apalagi sakit di saat sekolah berlangsung tidak pernah sama sekali. Anak-anak di sekolah tersebut sangat fresh semua tidak ada keluhan apapun dalam kesehatannya. Jadi, anak-anak di TK PERTIWI kesehatan sangat baik.

Anak-anak juga aktif dalam belajar karena tidak ada keluhan penyakit apa pun anak aman, guru tenang, org tua pun senang.

Mengapa anaknya sehat karena makanan di sekolahnya yang bergizi semua tidak makan sembarangan seperti di warung-warung yang termaksud belum tau kita sehat atau tidaknya makanan tersebut.

Di TK Pratiwi tersebut sangat menjaga Kesehatan dan kebersihan anak, apalagi dalam keadaan pandemic covid 19 ini orang tua ataupun guru sangat memperhatikan sekali kesehatan dan kebersihan anak-anak.

Jadi, disekolah TK PERTIWI tersebut tidak ada permasalahan sama sekali dalam Kesehatan dan kebersihan di sana karena sudah terjaga.

 

FORMAT UNJUK KERJA ANAK DIDIK TK PERTIWI

 

Nama : Dani                                                                                        Kelompok: B

Alamat : Jl.M.Ali Bahruddin,Kecamatan Pantai Luci,Kab.Sukamara,Desa Sei Pasir

No

Hari/Tanggal

Umur

Kegiatan Pembelajaran

Aspek yang Diamati

Hasil Pengamatan

1.

Senin,

25 April 2021

4 Tahun

-          Mencuci Tangan sebelum & sesudah makan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

-          Bermain

-          Cara mencuci tangan :

*Penggunaan air

*Penggunaan Lap tangan

 

 

 

 

 

 

 

-          Kebersihan

 

 

 

 

 

-          Mengikuti Aturan permainan

-          Kerja sama

Dapat Mencuci Tangan Dengan Baik.

 

Sudah Bisa Menggunakan Air Dengan Baik Tidak Membuang Air Namun Juga Perlu Pengawasan Dari Guru/ orang tua.

 

Penggunaan Lap Tangan Anak Masih Suka Rebutan Dengan Teman Sebayanya.

 

 

 

80% Anak Mengikuti Permainan Dan 20% Anak Yg Tidak Mengikuti Permainan.

 

Untuk Kerja Sama Cukup Bagus.

 

 



[1] Wahyu Purwasih, “Teknik Penilaian Unjuk Kerja dan Catatan Anekdot Sebagai Upaya Pemantauan Perkembangan Anak di PAUD Aisyiyah Cabanga Kartasura Sukaharjo Jawa Tengah” , Jurnal Warna , Vol. 2, No. 4. 2018, hal. 78.

[2] Rizkika Sasi Sauma, Skripsi: “Pengembangan Instrumen Penilaian Unjuk Kerja Pada Presentasi Tugas dengan Teknik Peer assessment siswa Kelas  SMAN 1 Purbalingga(Semarang: UNNES, 2016), hal. 18

[3]Wahyu Purwasih, Op. Cit., 79