BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebagai
sebuah sistem, taman kanak-kanak memilki beberapa komponen. Salah satu
komponennya adalah uang. Uang merupakan komponen yang ikut menentukan
keberhasilan program pendidikan taman kanak-kanak. Dengan adanya uang, semua
penyelenggaraan pendidik di taman kanak-kanak dapat dibiayai. Karena demikian
pentingnya, taman kanak-kanak perlu secara terus menerus mencari sumber-sumber
keuangan sehingga diperoleh dana yang sebanyak banyaknya untuk membiayai
penyelenggaraan pendidikan. Begitu taman kanak-kanak mendapatkan uang, lalu
uang tersebut harus dimanfaatkan seefisien mungkin dan dikelola secara tertib
sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Dalam rangka itu, taman kanak-kanak
memerlukan adanya manajemen keuangan yang transparan.
Manajemen
keuangan taman kanak-kanak harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, yaitu sesuai
dengan prinsip-prinsip dan melalui prosedur yang benar. Tanpa manajemen yang
baik, jangan diharap semua uang yang dimiliki taman kanak-kanak dapat
didayagunakan secara efektif dan efesien.Oleh karena itu, manajemen keuangan di
taman kanak-kanak perlu mendapatkan perhatian khusus dari kepala dan guru taman
kanak-kanak.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa Pengertian
Manajemen Keuangan PAUD
?
2.
Apa Fungsi dan
Tujuan Manajemen Keuangan PAUD ?
3.
Bagaimana Prinsip
Manajemen Keuangan PAUD ?
4.
Bagaimana Kegiatan
Manajemen Keuangan di PAUD ?
C.
Tujuan Penulis
1.
Untuk Mengetahui Pengertian
Manajemen Keuangan PAUD
2.
Untuk Mengetahui Fungsi
dan Tujuan Manajemen Keuangan PAUD
3.
Untuk Mengetahui Prinsip
Manajemen Keuangan PAUD
4.
Untuk Mengetahui Kegiatan
Manajemen Keuangan di PAUD
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manajemen Keuangan
Manajemen
keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi pendidikan.
Manajemen keuangan adalah salah satu bidang garapan administrasi pendidikan
yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan yang dimiliki dan digunakan dalam lembaga pendidikan.
Menurut
para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan dapat
diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara
tertib, efektif, efesien, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka
memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian yang sangat
sederhana tersebut, ada dua
hal yang perlu digaris bawahi berkaitan
dengan manajemen keuangan di taman kanak-kanak.
1.
Manajemen
keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan
semua dana. Dengan demikian, paling tidak ada dua kegiatan besar dalam
manajemen keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, mencari sebanyak mungkin
sumber-sumber keuangan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan dana dari
sumber-sumber keuangan tersebut. Kedua, menggunakan semua dana yang tersedia
atau diperoleh semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan pendidikan di
taman kanak-kanak.
2.
Penggunaa
semua dana taman kanak-kanak harus efektif dan efesien. Selain itu, penggunaan
semua dana taman kanak-kanak harus tertib dan mudah dipertanggung jawabkan
kepada semua pihak yang terkait.[1]
B.
Tujuan Dan Fungsi Manajemen Keuangan
Tujuan
manajemen keuangan di lembaga pendidikan adalah untuk mengatur sedemikian rupa
sehingga semua upaya pemerolehan dana dari berbagai sumber dapat dilakukan
dengan sebaik-baiknya. Apabila dilakukan dengan sebaik-baiknya, semua upaya
pemerolehan dana dapat berhasil. Sumber dana yang dimaksud di sini antara lain
berasal dari pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional atau Kantor Dinas
Pendidikan Nasional baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota),yayasan,
atau pihak-pihak lainnnya. Selain itu, Tujuan pelaksanaan manajemen keuangan di
lembaga pendidikan itu adalah untuk mengatur semua pemanfaatan dana yang
tersedia atau diperoleh dari semua sumber. Dengan pengaturan yang
sebaik-baiknya diharapkan semua dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif,
efeisien, tertib, dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dengan
adanya manajemen PAUD, maka mempermudah bagi pengelola atau kepala PAUD untuk
melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.
1.
Perencanaan
Perencanaan
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sudah dituangkan ke dalam visi
misi lembaga, dan strategi untuk mencapai tujuannya. Usahakan dalam membuat
perencanaan dilengkapi dengan tabel penjadwalan (time schedule) kapan program
mulai dan selesai. Perencanaan ini akan membuat program berjalan matang dan
tepat waktu.
2.
Pengorganisasian
Selain
perencanaan yang matang, hal yang tidak kalah penting dalam keberhasilan
program paud adalah pengorganisasian. Bagilah tugas secara profesional sesuai
dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing sumber daya individu yang ada.
Dengan
adanya manajemen paud, pengorganisasian akan dapat dilakukan dengan mudah
karena komponen paud yang
di dalamnya terdapat sumber daya dapat
bekerja bersama-sama membentuk sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu.
3.
Kepemimpinan
Seorang
pengelola paud tidak boleh disibukkan dengan pekerjaan intern lembaga yang
dipimpinnya. Ia harus melihat keuar mencari ide dan inspirasi baru agar paud
yang dipimpinnya bisa maju. Pengelola paud uga harus mengajar di kelas dan
tentu mengajarnya tidak sebanyak guru-guru lain karena ia juga harus tahu
kondisi lapangan dan instansi yang dipimpinnya sehingga ia mengetahui persis
program yang yang bagaimana seharusnya dilaksanakan.
4.
Pengawasan
Dengan
adanya manajemen paud pengawasan akan
menjadi lebih mudah karena pengelola paud akan membagi pekerjaan terhadap
individu-individu yang terlibat guna mencapai tujuan. Sebuah rencana program
harus diawasi atau dikontrol di supervasi yang tujuannya bukan untuk menilai baik atau bruk akan tetapi seorang
kepala sekolah harus memotivasi dan lebih mengoptimalkan lagi hasil kerja yang
dicapai para individu.[2]
C.
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Ada
beberapa prinsip yang perlu dipegang teguh dalam manajemen keuangan di taman
kanak-kanak, yaitu sebagai berikut.
1.
Sumber
dana pendidikan di taman kanak-kanak tidak sedikit, tidak hanya dari pemerintah
atau yayasan yang menaunginya. Taman kanak-kanak bisa secara kreatif mencari sumber-sumber
dana pendidikan dalam rangka eksistensinya sebagai lembaga pendidikan
prasekolah. Namun, dalam upaya memperoleh dana pendidikan dari bebagai sumber
dana, hendaknya taman kanak-kanak mencari dana yang tidak mengikat lembaga atau
taman kanak-kanak itu sendiri.
2.
Dana
pendidikan yang tersedia atau ada harus dimanfaatkan secara efektif dan
efisien. Efektif berarti semua dana yang ada digunakan semata-semata untuk
pendidikan taman kanak-kanak, Sedangkan efesien berarti dana yang tersedia,
berapapun banyaknya, harus didayagunakan sehemat mungkin. Agar memenuhi prinsip
tersebut, dianjurkan agar setiap pendayagunaan dana selalu didahului dengan
keiatan perencanaan anggaran.
3.
Semua
manajemen keuangan di taman kanak-kanak hendaknya didasarkan pada peraturan
perundang-undangan keuangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan.
4.
Pelaksanaan
manajemen keuangan di taman kanak-kanak merupakan tanggung jawab kepala taman
kanak-kanak. Namun, pelaksanaannya dapat melibatkan guru-gurunya. Penyusunan
rencana anggaran pendapatan dan belanja taman kanak-kanak (RAPBT), misalnya,
merupakan tanggung jawab kepala taman kanak-kanak, Namun, kepala taman
kanak-kanak dapat mengajar guru-guru dan separuhnya dalam rapat penyususnan
anggaran untuk menyususn anggaran pendapatan dan belanja lembaganya.
D.
Kegiatan Manajemen Keuangan di Taman
Kanak-Kanak
1.
Perencanaan
Anggaran Tahunan
Perencanaan
Anggaran Tahunan adalah penyusunan secara komprehensif dan realistis mengenai
rencana pendapatan dan pembelanjaan satu tahun taman kanak-kanak. Penyusunan
secara komprehensif berarti penyusunan anggaran unruk semua kegiatan yang akan
diselenggarakan selama satu tahun. Artinya, tidak ada satu program pun yang
tidak dianggarkan. Sementara penyusunan secara realistis berarti perencanaan
anggaran tahunan itu didasarkan pada kebutuhan pembiayaan yang secara myata
untuk melaksanakan setiap program yang akan diselenggarakan selama satu tahun.
Perencanaan anggaran tahunan taman kanak-kanak mencakup perencanaan anggaran
pendapatan dan perencanaan belanja taman kanak-kanak dalam satu tahun.
Ada
dua kegiatan pokok yang harus dilakukan kepala taman kanak-kanak bersama guru
dan anggota staf lainnya dalam perencanaan anggaran tahunan di taman
kanak-kanak, yaitu penyusunan rencana pendapatan atau penerimaan dan penyusunan
rencana pembelanjaan atau pengeluaran anggaran dalam satu tahun.
1)
Penyusunan
Rencana Pendapatan Kanak-kanak
Pada
dasarnya merupakan pengidentifikasian sumber keuangan dan pemuatan perkiraan
dana yang diharapkan dapat diperoleh dari setiap sumber keuangan tersebut.
Dalam hubungannya dengan sumber keuangan di taman kanak-kanak, Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, Bab IX, Pasal 15
menegaskan sebagai berikut.
a)
Penyelenggaraan
taman kanak-kanak bertanggung jawab atas biaya pendidikan yang diperlukan.
b)
Biya
penyelenggaraan pendidikan pada taman kanak-kanak yang diselenggarakan oleh
masyarakat dapat diperoleh antara lain dari sumbangan orang tua anak didik yang
bersangkutan yang besarnya tidak boleh melebihi kemampuannya.
c)
Pemerintah
dapat memberi bantuan kepada taman kanak-kanak yang diselenggarakan oleh
masyarakat dalam bentuk dana, sarana dan prasarana pendidikan, serta tenaga
kependidikan yang berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil dan bantuan lain.
d)
Pelaksanaan
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur
menteri.
Berdasarkan
penegasan Peraturan Pemerintah tersebut, palling tidak ada empat pihak yang
dapat di identifikasikan dan direncanakan sebagai sumber-sumber keuangan taman
kanak-kanak, yaitu
1)
Penyelenggara
atau yayasan penyelenggara taman kanak-kanak,
2)
Orang
tua anak didik, dan
3)
Pemerintah
Selain ketiga pihak
tersebut, sumber-sumber keuangan lainnya dapat di identifikasi, seperti
masyarakat dan badan-badan sosial. Semua itu tergantung pada kreatvitas kepala
dan guru taman kanak-kanak. Hal penting adalah, semua bantuan yang diterima
taman kanak-kanak tidak mengikat. Bahkan, bilamana memungkinkan, taman
kanak-kanak dapat berwiraswasta untuk mendapatkan dana bagi penyelenggaraan
pendidikannya. Hanya saja, dalam wiraswasta harus dengan cara yang benar dan
tidak mengganggu kegiatan pendidikan. Salah satu contohnya, taman kank-kanak
dapat memesan kalender untuk dijual kepada orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya.
2)
Penyusunan
Rencana Pembelanjaan Taman Kanak-Kanak
Penyusunan
rencana pembelanjaan taman kanak-kanak pada dasarnya merupakan segala aktivitas
perencanaan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan semua program taman
kanak-kanak dalam satu tahun. Sesuai dengan pengertiannya, penyusunan rencana
pembelanjaan tidak dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu adanya program taman
kanak-kanak yang telah disepakati. Dengan
demikian, sebelum penyusunan pembelanjaan, kepala taman kanak-kanak bersama
stafnya harus mennyusun program tahunan. Namun, penyusunan program tahunan
taman kanak-kanak, Bukan bagian dari penyusunan rencana pembelanjaan taman
kanak-kanak, seseorang perlu memahami program tahunan yang perlu dipersiapkan
dananya.
Ada
beberapa kegiatan yang perlu ditempuh oleh kepala taman kanak-kanak bersama
guru-gurunya dalam menyusun rencana pembelanjaan taman kanak-kanaknya, yaitu
sebagai berikut.
a)
Memahami
dengan baik semua program tahunan taman kanak-kanak yang telah disusun
sebelumnya, seperti kegiatan awal tahun ajaran baru, kegiatan bulanan, kegiatan
mingguan, kegiatan harian, dan kegiatan akhir tahun ajaran.
b)
Mengidenifikasi
tenaga, peralatan, perabot, media pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan
semua program kegiatan tersebut, semakin
rinci identifkasinya semakin baik.
c)
Memperkirakan
biaya yang diperlukan untuk menggaji tenaga, biaya yang diperlukan untuk
membeli dan memelihara semua peralatan, perabot, serta media pendidikan yang
diperlukan untuk melaksanakan semua program kegiatan selama satu tahun.
Begitulah dua
kegiatan pokok dalam perencanaan anggaran tahunan taman kanak-kanak, yaitu
penyusuan pendapatan dan penyusunan pembelanjaan. Dalam prosesnya yang perlu
dikerjakan terlebih dahulu adalah penyusunan rencana pembelanjaan dalam rangka
melaksanakan semua program tahunan taman kanak-kanak. Hasil akhir penyusunannya
adalah rincian anggaran semua program kegiatan yang akan direalisasikan selama
satu tahun. Berdasarkan rincian anggaran tersebut, lalu kepala taman
kanak-kanak bersama guru-gurunya menyusun rencana pendapatan untuk memenuhi
kebutuhan anggaran yang telah dibuatnya itu. Dalam hal ini, kepala taman
kanak-kanak bersama guru-gurunya berusaha mengidentifikasi sumber-sumber
keuangan dan memperkirakan secara realistis jumlah dana yang dapat diperoleh
dari setiap keuangan tersebut.
2.
Pengadaan
Anggaran
Kegiatan
kedua dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak adalah pengadaan anggaran.
Secara hakiki, pengadaan anggaran adalah segala upaya taman kanak-kanak untuk
mendapat masukan dana dari sumber-sumber keuangan. Sumber-sumber keuangan yang
dimaksud kan di sini adalah sumber-sumber keuangan yang telah diidentifikasi
pada saat penyusunan recana anggaran pendapatan dan pembelanjaan yang telah
disusun berdasarkan pada rencana anggaran tahunan.
Beberapa
bentuk kegiatan pengadaan anggaran adalah sebagai berikut.
a.
Pengajuan
rencana anggaran tahunan kepada yayasan penyelenggara taman kanak-kanak.
b.
Pengajuan
permohonan bantuan dana kepada pemerintah.
c.
Pengajuan
permohonan bantuan dana kepada orang tua murid.
d.
Merealisasikan
program wiraswasta dalam rangka mendapatkan tambahan dana untuk kepentingan
penyelenggaraan pendidikan.
e.
Pengajuan
permohonan bantuan dana kepada badan sosial.
3.
Pendistibusian
Anggaran
Kegiatan
ketiga dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak adalah pendistribusian
anggaran. Pendistribusian anggaran adalah penyaluran anggaran kepada unit-unit
tertentu di taman kanak-kanak. Tentunya pendistribusian anggaran ini tetap
berdasarkan rencana anggaran tahunan yang telah dibuat.
Paling
tidak ada dua kegiatan dalam pendistribusian anggaran di taman kanak-kanak,
sebagai berikut.
a.
Penyusunan
alokasi anggaran dengan berpedoman pada rincian rencana pembelanjaan yang
terdapat dalam rencana anggaran tahunan yang elah disusun, misalnya berapa
anggaran untuk kelas A dan kelas B.
b.
Penyerahan
anggaran (yang telah dibuat berdasarkan rincian alokasi anggaran) kepada semua
pihak, seperti guru A, guru kelas B, dan penanggung jawab kebersihan.
4.
Pelaksanaan
Anggaran
Kegiatan
keempat dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pelaksanaan anggaran.
Pada tahap ini setiap personil sekolah menggunakan semua anggaran yang
terdistribusikan pada dirinya untuk melaksanakan tugas masing-masing. Misalnya,
pesuruh taman kanak-kanak setelah mendapatkan anggaran kebersihan, ia menggunakan
anggaran tersebut untuk merawat kebersihan taman kanak-kanak. Dalam hubungannya
dengan pelaksanaan anggaran tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
oleh setiap personil sekolah.
a.
Semua
penggunaan dana yang tersedia harus disesuaikan dengan rencana anggaran tahunan
yang telah disusun lembaga.
b.
Semua
pembelian atau pengeluaran uang harus dilengkapi dengan kuitansi pembelian atau
kuitansi pengeluaran.
c.
Semua
pengggunaan dan taman kanak-kanak harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
d.
Dalam
rangka mempermudah pengawasan dan pertanggungjawabannya, semua penggunaan dana
taman kanak-kanak harus dibukukan secara saksama dan kontinu melalui proses
pembukuan keuangan yang berlaku.
5.
Pembukuan
Keuangan
Kegiatan
kelima dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pembukuan semua
keuangan. Secara umum, pembukuan keuangan dapat diartikan sebagai keseluruhan
pencatatan secara teratur mengenai perubahan-perubahan yang terjadi atas segala
penghasilan atau kekayaan (Sianturi, 1991). Dengan demikian, dapat dikatakan
bahwa pembukuan keuangan di taman kanak-kanak adalah keseluruhan pencatatan
semua pemasukan dan pengeluaran keuangan taman kanak-kanak.
Pembukuan
keuangan taman kanak-kanak harus dilakukan secara teratur. Artinya, pembukuan
semua pemasukan dana pengeluaran keuangan kanak-kanak itu dilakukan secara
tertib sebagaimana aturan-aturan pembukuan keuangan yang berlaku. Pembukuan
keuangan taman kanak-kanak dilakukan secara rapi. Artinya, pembukuan semua
pemasukan dan pengeluaran keuangan taman kanak-kanak dilakukan secara rapi, baik dalam
penulisannya maupun penempatan angka-angka rupiahnya. Diharapkan agar semua
pemasukan dan pengeluaran keuangan taman
kanak-kanak dapat dengan mudah dibaca, diperiksa, dan dipertanggung jawabkan.
Ada
beberapa manfaat yang dapat diraih dengan adanya pembukuan yang teratur dan
rapi terhadap semua keuangan taman kanak-kanak, yaitu sebagai berikut.
a.
Dengan
adanya pembukuan yang teratur dan rapi,
semua transaksi pemasukan dan pengeluaran keuangan lembaga dapat dengan
mudah diingat kembali. Kepala dan guru taman
kanak-kanak adalah manusia. Sebagai mannusia tentunya kepala dan guru
taman kanak-kanak seringkali lupa dan ingatannya sangat terbatas. Oleh karena
itu, adanya pencatatan terhadap semua transaksi pemasukan dan pengeluaran
keuanngan taman kanak-kanak sangat bermanfaat bagi kepala dan guru-gurunya.
b.
Dengan
adanya pembukuan yang teratur dan rapi, kepala taman kanak-kanak dapat dengan
mudah mengetahui perkembangan keuangan lembaga pendidikan. Kepala taman
kanak-kanak adalah pimpinan di lembaganya. Ia harus tahu perkembangan segala
sesuatu di lembaganya, termasuk keuangan lembaganya.
c.
Dengan
adanya pembukuan yang teratur dan rapi, kepala taman kanak-kanak dapat dengan
mudah melakukan pengawasan keuangan lembaganya.
d.
Setiap
keuangan di lembaga pendidikan, termasuk taman kanak-kanak, harus dipertanggung
jawabkan. Pembukuan keuangan taman kanak-kanak yang teratur dan rapi dapat
mempermudah kepala taman kanak-kanak dalam menyusun laporan pertanggung jawaban
keuangan kepada pihak-pihak yang berwenang.
Proses pembukuan
keuangan di taman kanak-kanak meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.
a.
Penyusunan
Daftar Anggaran.
Daftar
anggaran, sebagaimana telah diuraikan di muka, adalah suatu daftar yang memuat rincian perkiraan penerimaan dan
pengeluaran keuangan taman kanak-kanak.
b.
Pembukuan
Kas
Setelah
anggaran berjalan, tentu ada pemasukan dan pengeluaran uang, Idealnya semua
pemasukan dan pengeluaran tersebut sesuai dengan daftar anggaran yang telah
disusun sebelumnya. Semua pemasukan dan pengeluaran uang tersebut dicatat di
dalam buku tertentu. Kegiatan pencatatan itulah yang disebut dengan pembukuan
kas taman kanak-kanak. Buku yang dilakukan dalam melakukan pembukuan disebut
dengan buku kas. Buku kas merupakan suatu buku yang berisi catatan-catatan
peneimaan dan penngeluaran uang. Pencatatan uang yang diterima harus dilakukan
pada saat uang itu diterima dari sumbernya. Demikian pula pencatatan
pengeluarannya dilakukan setelah pengeluaran uang dilakukan. Tidak dibenarkan
pencatatan pemasukan atau pengeluaran uang sebelum pemasukan atau pengeluarannya.
Pencatatan tidak boleh dilakukan dengan
menggunakan pensil atau alat tulis yang mudah dihapus. Sebaiknya menggunakan
bolpoin. Apabila ada pencatatan keuangan yang salah, tidak boleh dicoret
sembarangan atau dihapus dengan alat penghapus. Sebaiknya, semua catatan
keuangan yang salah di dalam buku kas dicoret dengan tinta merah dan di
sampingnya diberi paraf oleh yang bertanggung jawab dalam pembukuan.
c.
Pendokumentasian
Bukti Penerimaaan dan Pengeluaran
Setiap
penerimaan dan pengeluaran yang di catat dalam buku kas taman kanak-kanak harus
ada bukti-buktinya yang sah sebagai bukti kas. Surat-surat tanda bukti penerimaan dan pengeluaran dapat
berbentuk kwitansi dan faktur. Semua itu harus disimpan dengan sebaik-baiknya
di tempat yang aman.
6.
Pengawasan
dan Pertanggungjawaban Keuangan
Kegiatan
keenam dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pengawasan keuangan.
Pengawasaan keuangan adalah kegiatan pemeriksaan semua pelaksanaan anggaran
taman kanak-kanak. Tujuannya adalah untuk mengetahui semua pelaksanaan anggaran
yang telah berjalan, apakah sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan
ataukah tidak. Apakah sesuai dengan peraturan yang belaku ataukah tidak.
Ada
dua macam pengawasan keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan
oleh pihak-pihak tertentu yang secara resmi memang berfungsi sebagai pengawas.
Pihak-pihak yan dimaksud antara lain berupa pengawas dari yayasan
penyelenggara, pengawas dari Kantor Dinas Pendidikan Nasional atau Inspektorat
Wilayah Provinsi. Kedua, pengawasan melekat oleh pihak taman kanak-kanak sendiri.
Pelaksanaan pengawasan keuangan oleh pihak taman kanak-kanak sendiri merupakan
tanggung jawab kepala taman kanak-kanak sebab yang bersangkutanlah selaku
pimpinan di lembaga tersebut. Pengawasan keuangan harus dilakukan secara
terus-menerus, jujur, dan teliti.
Ada
beberapa kegiatan yang dapa dilakukan dalam melakukan pengawasan keuangan di
taman kanak-kanak, baik pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat.
a.
Pengawas
mempelajari semua catatan yang ada di dalam buku kas serta bukti-bukti sahnya
(kuitansi maupun faktur).
b.
Pengawas
memberikan penilaian dan komentar-komentar atas hasil penilainnya.[3]
E.
Standar Pembiayaan di PAUD
Standar
pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan
pertanggungjawaban dalam penyelnggaraan dan pengembangan lembaga PAUD yang
dikelola secara baik dan transparan.
1.
Jenis
dan Pemanfaatannya
Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana
prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.
Biaya opersional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga
kependidikan serta tanjungan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan
habis pakai dan biaya operasional pendidikan tak langsung.
2.
Sumber
Pembiayaan
Biaya
investasi, operasional, dan personal dapat diperoleh dari pemerintah,
pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat dan atau pihak lain yang
tidak mengikat.
3.
Pengawasan
dan Pertanggungjawaban
Lembaga
memiliki mekanisme untuk melakukan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.[4]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Uang
merupakan komponen yang ikut menentukan keberhasilan program pendidikan taman
kanak-kanak. Dengan adanya uang, semua penyelenggaraan pendidikan di taman
kanak-kanak dapat dibiayai. Dalam rangka itu, taman kanak-kanak memerlukan
adanaya manajemen keuangan yang transparan. Manajemen keuangan taman
kanak-kanak harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, yaitu sesuai dengan
prinsip-prinsip dan melaui prosedur yang benar.
Manajemen
keuangan adalah salah satu bidang garapan manajemen pendidikan yang secara
khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang
dimiliki dan digunakan dalam lembaga pendidikan. Manajemen keuangan pendidikan
dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan
uang secara tertib, efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabakan dalam
rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Ada dua hal yang perlu
digaris bawahi berkaitan dengan manajemen keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, manajemen keuangan itu
merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana. Kedua, penggunaan semua dana taman
kanak-kanak harus efektif, efesien, tertib, dan mudah dipertanggung jawabkan
kepada semua pihak yang terkait.
B.
Saran
Dalam
penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata
sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang
makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan lebih dapat dipertanggung jawabkan.
DARTAR PUSTAKA
Ibrahim
Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: PT
Bumi Aksara, 2004
https://www.paud.id,ruang-lingkup-manajemen-paud,2018
Mulyasa,Manajemen PAUD, Bandung:
PT Remaja Rosdakarya, 2012
[1]
Ibrahim Badafal, Dasar-dasar manajemen
dan supervise taman kanak-kanak, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004),hlm 46.
[2] https://www.paud.id/2018/02/ruang-lingkup-manajemen-paud.html
(diakses pada tgl 13 Maret 2020)
[3] [3] Ibrahim Badafal, Dasar-dasar manajemen dan supervise taman
kanak-kanak, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004),hlm 54.
[4]
Mulyasa,Manajemen PAUD,(Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA,2012), hlm 262.