Powered By Blogger

Kamis, 22 Desember 2022

Manajemen Keuangan dan Pembiayaan

 BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Sebagai sebuah sistem, taman kanak-kanak memilki beberapa komponen. Salah satu komponennya adalah uang. Uang merupakan komponen yang ikut menentukan keberhasilan program pendidikan taman kanak-kanak. Dengan adanya uang, semua penyelenggaraan pendidik di taman kanak-kanak dapat dibiayai. Karena demikian pentingnya, taman kanak-kanak perlu secara terus menerus mencari sumber-sumber keuangan sehingga diperoleh dana yang sebanyak banyaknya untuk membiayai penyelenggaraan pendidikan. Begitu taman kanak-kanak mendapatkan uang, lalu uang tersebut harus dimanfaatkan seefisien mungkin dan dikelola secara tertib sehingga dapat dipertanggung jawabkan. Dalam rangka itu, taman kanak-kanak memerlukan adanya manajemen keuangan yang transparan.

Manajemen keuangan taman kanak-kanak harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, yaitu sesuai dengan prinsip-prinsip dan melalui prosedur yang benar. Tanpa manajemen yang baik, jangan diharap semua uang yang dimiliki taman kanak-kanak dapat didayagunakan secara efektif dan efesien.Oleh karena itu, manajemen keuangan di taman kanak-kanak perlu mendapatkan perhatian khusus dari kepala dan guru taman kanak-kanak.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Pengertian Manajemen Keuangan PAUD ?

2.      Apa Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan PAUD ?

3.      Bagaimana Prinsip Manajemen Keuangan PAUD ?

4.      Bagaimana Kegiatan Manajemen Keuangan di PAUD ?

C.    Tujuan Penulis

1.      Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Keuangan PAUD

2.      Untuk Mengetahui Fungsi dan Tujuan Manajemen Keuangan PAUD

3.      Untuk Mengetahui Prinsip Manajemen Keuangan PAUD

4.      Untuk Mengetahui Kegiatan Manajemen Keuangan di PAUD

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen keuangan merupakan salah satu gugusan substansi administrasi pendidikan. Manajemen keuangan adalah salah satu bidang garapan administrasi pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan dalam lembaga pendidikan.

Menurut para pakar administrasi pendidikan, manajemen keuangan pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efesien, dan dapat dipertanggung jawabkan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Berdasarkan pengertian yang sangat sederhana tersebut, ada dua hal yang perlu digaris bawahi berkaitan dengan manajemen keuangan di taman kanak-kanak.

1.      Manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana. Dengan demikian, paling tidak ada dua kegiatan besar dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, mencari sebanyak mungkin sumber-sumber keuangan dan berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan dana dari sumber-sumber keuangan tersebut. Kedua, menggunakan semua dana yang tersedia atau diperoleh semata-mata untuk kepentingan penyelenggaraan pendidikan di taman kanak-kanak.

2.      Penggunaa semua dana taman kanak-kanak harus efektif dan efesien. Selain itu, penggunaan semua dana taman kanak-kanak harus tertib dan mudah dipertanggung jawabkan kepada semua pihak yang terkait.[1]

 

 

B.     Tujuan Dan Fungsi Manajemen Keuangan

Tujuan manajemen keuangan di lembaga pendidikan adalah untuk mengatur sedemikian rupa sehingga semua upaya pemerolehan dana dari berbagai sumber dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya. Apabila dilakukan dengan sebaik-baiknya, semua upaya pemerolehan dana dapat berhasil. Sumber dana yang dimaksud di sini antara lain berasal dari pemerintah (Departemen Pendidikan Nasional atau Kantor Dinas Pendidikan Nasional baik di tingkat provinsi, kabupaten, maupun kota),yayasan, atau pihak-pihak lainnnya. Selain itu, Tujuan pelaksanaan manajemen keuangan di lembaga pendidikan itu adalah untuk mengatur semua pemanfaatan dana yang tersedia atau diperoleh dari semua sumber. Dengan pengaturan yang sebaik-baiknya diharapkan semua dana yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efektif, efeisien, tertib, dan dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Dengan adanya manajemen PAUD, maka mempermudah bagi pengelola atau kepala PAUD untuk melakukan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengawasan.

1.      Perencanaan

Perencanaan dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini sudah dituangkan ke dalam visi misi lembaga, dan strategi untuk mencapai tujuannya. Usahakan dalam membuat perencanaan dilengkapi dengan tabel penjadwalan (time schedule) kapan program mulai dan selesai. Perencanaan ini akan membuat program berjalan matang dan tepat waktu.

2.      Pengorganisasian

Selain perencanaan yang matang, hal yang tidak kalah penting dalam keberhasilan program paud adalah pengorganisasian. Bagilah tugas secara profesional sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing sumber daya individu yang ada.

Dengan adanya manajemen paud, pengorganisasian akan dapat dilakukan dengan mudah karena komponen paud yang di dalamnya terdapat sumber daya dapat bekerja bersama-sama membentuk sebuah sistem untuk mencapai tujuan tertentu.

3.      Kepemimpinan

Seorang pengelola paud tidak boleh disibukkan dengan pekerjaan intern lembaga yang dipimpinnya. Ia harus melihat keuar mencari ide dan inspirasi baru agar paud yang dipimpinnya bisa maju. Pengelola paud uga harus mengajar di kelas dan tentu mengajarnya tidak sebanyak guru-guru lain karena ia juga harus tahu kondisi lapangan dan instansi yang dipimpinnya sehingga ia mengetahui persis program yang yang bagaimana seharusnya dilaksanakan.

4.      Pengawasan

Dengan adanya manajemen  paud pengawasan akan menjadi lebih mudah karena pengelola paud akan membagi pekerjaan terhadap individu-individu yang terlibat guna mencapai tujuan. Sebuah rencana program harus diawasi atau dikontrol di supervasi yang tujuannya bukan untuk  menilai baik atau bruk akan tetapi seorang kepala sekolah harus memotivasi dan lebih mengoptimalkan lagi hasil kerja yang dicapai para individu.[2]

C.    Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan

Ada beberapa prinsip yang perlu dipegang teguh dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak, yaitu sebagai berikut.

1.      Sumber dana pendidikan di taman kanak-kanak tidak sedikit, tidak hanya dari pemerintah atau yayasan yang menaunginya. Taman kanak-kanak bisa secara kreatif mencari sumber-sumber dana pendidikan dalam rangka eksistensinya sebagai lembaga pendidikan prasekolah. Namun, dalam upaya memperoleh dana pendidikan dari bebagai sumber dana, hendaknya taman kanak-kanak mencari dana yang tidak mengikat lembaga atau taman kanak-kanak itu sendiri.

2.      Dana pendidikan yang tersedia atau ada harus dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Efektif berarti semua dana yang ada digunakan semata-semata untuk pendidikan taman kanak-kanak, Sedangkan efesien berarti dana yang tersedia, berapapun banyaknya, harus didayagunakan sehemat mungkin. Agar memenuhi prinsip tersebut, dianjurkan agar setiap pendayagunaan dana selalu didahului dengan keiatan perencanaan anggaran.

3.      Semua manajemen keuangan di taman kanak-kanak hendaknya didasarkan pada peraturan perundang-undangan keuangan yang berlaku sehingga dapat dipertanggungjawabkan.

4.      Pelaksanaan manajemen keuangan di taman kanak-kanak merupakan tanggung jawab kepala taman kanak-kanak. Namun, pelaksanaannya dapat melibatkan guru-gurunya. Penyusunan rencana anggaran pendapatan dan belanja taman kanak-kanak (RAPBT), misalnya, merupakan tanggung jawab kepala taman kanak-kanak, Namun, kepala taman kanak-kanak dapat mengajar guru-guru dan separuhnya dalam rapat penyususnan anggaran untuk menyususn anggaran pendapatan dan belanja lembaganya.

D.    Kegiatan Manajemen Keuangan di Taman Kanak-Kanak

1.      Perencanaan Anggaran Tahunan

Perencanaan Anggaran Tahunan adalah penyusunan secara komprehensif dan realistis mengenai rencana pendapatan dan pembelanjaan satu tahun taman kanak-kanak. Penyusunan secara komprehensif berarti penyusunan anggaran unruk semua kegiatan yang akan diselenggarakan selama satu tahun. Artinya, tidak ada satu program pun yang tidak dianggarkan. Sementara penyusunan secara realistis berarti perencanaan anggaran tahunan itu didasarkan pada kebutuhan pembiayaan yang secara myata untuk melaksanakan setiap program yang akan diselenggarakan selama satu tahun. Perencanaan anggaran tahunan taman kanak-kanak mencakup perencanaan anggaran pendapatan dan perencanaan belanja taman kanak-kanak dalam satu tahun. 

Ada dua kegiatan pokok yang harus dilakukan kepala taman kanak-kanak bersama guru dan anggota staf lainnya dalam perencanaan anggaran tahunan di taman kanak-kanak, yaitu penyusunan rencana pendapatan atau penerimaan dan penyusunan rencana pembelanjaan atau pengeluaran anggaran dalam satu tahun.

1)      Penyusunan Rencana Pendapatan Kanak-kanak

Pada dasarnya merupakan pengidentifikasian sumber keuangan dan pemuatan perkiraan dana yang diharapkan dapat diperoleh dari setiap sumber keuangan tersebut. Dalam hubungannya dengan sumber keuangan di taman kanak-kanak, Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 tentang Pendidikan Prasekolah, Bab IX, Pasal 15 menegaskan sebagai berikut.

a)      Penyelenggaraan taman kanak-kanak bertanggung jawab atas biaya pendidikan yang diperlukan.

b)      Biya penyelenggaraan pendidikan pada taman kanak-kanak yang diselenggarakan oleh masyarakat dapat diperoleh antara lain dari sumbangan orang tua anak didik yang bersangkutan yang besarnya tidak boleh melebihi kemampuannya.

c)      Pemerintah dapat memberi bantuan kepada taman kanak-kanak yang diselenggarakan oleh masyarakat dalam bentuk dana, sarana dan prasarana pendidikan, serta tenaga kependidikan yang berkedudukan sebagai pegawai negeri sipil dan bantuan lain.

d)      Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) diatur menteri.

Berdasarkan penegasan Peraturan Pemerintah tersebut, palling tidak ada empat pihak yang dapat di identifikasikan dan direncanakan sebagai sumber-sumber keuangan taman kanak-kanak, yaitu

1)      Penyelenggara atau yayasan penyelenggara taman kanak-kanak,

2)      Orang tua anak didik, dan

3)      Pemerintah

Selain ketiga pihak tersebut, sumber-sumber keuangan lainnya dapat di identifikasi, seperti masyarakat dan badan-badan sosial. Semua itu tergantung pada kreatvitas kepala dan guru taman kanak-kanak. Hal penting adalah, semua bantuan yang diterima taman kanak-kanak tidak mengikat. Bahkan, bilamana memungkinkan, taman kanak-kanak dapat berwiraswasta untuk mendapatkan dana bagi penyelenggaraan pendidikannya. Hanya saja, dalam wiraswasta harus dengan cara yang benar dan tidak mengganggu kegiatan pendidikan. Salah satu contohnya, taman kank-kanak dapat memesan kalender untuk dijual kepada orang tua murid dan masyarakat sekitarnya.

2)      Penyusunan Rencana Pembelanjaan Taman Kanak-Kanak

Penyusunan rencana pembelanjaan taman kanak-kanak pada dasarnya merupakan segala aktivitas perencanaan biaya yang diperlukan dalam melaksanakan semua program taman kanak-kanak dalam satu tahun. Sesuai dengan pengertiannya, penyusunan rencana pembelanjaan tidak dapat dilakukan tanpa terlebih dahulu adanya program taman kanak-kanak yang telah disepakati. Dengan demikian, sebelum penyusunan pembelanjaan, kepala taman kanak-kanak bersama stafnya harus mennyusun program tahunan. Namun, penyusunan program tahunan taman kanak-kanak, Bukan bagian dari penyusunan rencana pembelanjaan taman kanak-kanak, seseorang perlu memahami program tahunan yang perlu dipersiapkan dananya.

Ada beberapa kegiatan yang perlu ditempuh oleh kepala taman kanak-kanak bersama guru-gurunya dalam menyusun rencana pembelanjaan taman kanak-kanaknya, yaitu sebagai berikut.

a)      Memahami dengan baik semua program tahunan taman kanak-kanak yang telah disusun sebelumnya, seperti kegiatan awal tahun ajaran baru, kegiatan bulanan, kegiatan mingguan, kegiatan harian, dan kegiatan akhir tahun ajaran.

b)      Mengidenifikasi tenaga, peralatan, perabot, media pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan semua  program kegiatan tersebut, semakin rinci identifkasinya semakin baik.

c)      Memperkirakan biaya yang diperlukan untuk menggaji tenaga, biaya yang diperlukan untuk membeli dan memelihara semua peralatan, perabot, serta media pendidikan yang diperlukan untuk melaksanakan semua program kegiatan selama satu tahun.

Begitulah dua kegiatan pokok dalam perencanaan anggaran tahunan taman kanak-kanak, yaitu penyusuan pendapatan dan penyusunan pembelanjaan. Dalam prosesnya yang perlu dikerjakan terlebih dahulu adalah penyusunan rencana pembelanjaan dalam rangka melaksanakan semua program tahunan taman kanak-kanak. Hasil akhir penyusunannya adalah rincian anggaran semua program kegiatan yang akan direalisasikan selama satu tahun. Berdasarkan rincian anggaran tersebut, lalu kepala taman kanak-kanak bersama guru-gurunya menyusun rencana pendapatan untuk memenuhi kebutuhan anggaran yang telah dibuatnya itu. Dalam hal ini, kepala taman kanak-kanak bersama guru-gurunya berusaha mengidentifikasi sumber-sumber keuangan dan memperkirakan secara realistis jumlah dana yang dapat diperoleh dari setiap keuangan tersebut.

2.      Pengadaan Anggaran

Kegiatan kedua dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak adalah pengadaan anggaran. Secara hakiki, pengadaan anggaran adalah segala upaya taman kanak-kanak untuk mendapat masukan dana dari sumber-sumber keuangan. Sumber-sumber keuangan yang dimaksud kan di sini adalah sumber-sumber keuangan yang telah diidentifikasi pada saat penyusunan recana anggaran pendapatan dan pembelanjaan yang telah disusun berdasarkan pada rencana anggaran tahunan.

Beberapa bentuk kegiatan pengadaan anggaran adalah sebagai berikut.

a.       Pengajuan rencana anggaran tahunan kepada yayasan penyelenggara taman kanak-kanak.

b.      Pengajuan permohonan bantuan dana kepada pemerintah.

c.       Pengajuan permohonan bantuan dana kepada orang tua murid.

d.      Merealisasikan program wiraswasta dalam rangka mendapatkan tambahan dana untuk kepentingan penyelenggaraan pendidikan.

e.       Pengajuan permohonan bantuan dana kepada badan sosial.

3.      Pendistibusian Anggaran

Kegiatan ketiga dalam manajemen keuangan di taman kanak-kanak adalah pendistribusian anggaran. Pendistribusian anggaran adalah penyaluran anggaran kepada unit-unit tertentu di taman kanak-kanak. Tentunya pendistribusian anggaran ini tetap berdasarkan rencana anggaran tahunan yang telah dibuat.

Paling tidak ada dua kegiatan dalam pendistribusian anggaran di taman kanak-kanak, sebagai berikut.

a.       Penyusunan alokasi anggaran dengan berpedoman pada rincian rencana pembelanjaan yang terdapat dalam rencana anggaran tahunan yang elah disusun, misalnya berapa anggaran untuk kelas A dan kelas B.

b.      Penyerahan anggaran (yang telah dibuat berdasarkan rincian alokasi anggaran) kepada semua pihak, seperti guru A, guru kelas B, dan penanggung jawab kebersihan.

4.      Pelaksanaan Anggaran

Kegiatan keempat dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pelaksanaan anggaran. Pada tahap ini setiap personil sekolah menggunakan semua anggaran yang terdistribusikan pada dirinya untuk melaksanakan tugas masing-masing. Misalnya, pesuruh taman kanak-kanak setelah mendapatkan anggaran kebersihan, ia menggunakan anggaran tersebut untuk merawat kebersihan taman kanak-kanak. Dalam hubungannya dengan pelaksanaan anggaran tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh setiap personil sekolah.

a.       Semua penggunaan dana yang tersedia harus disesuaikan dengan rencana anggaran tahunan yang telah disusun lembaga.

b.      Semua pembelian atau pengeluaran uang harus dilengkapi dengan kuitansi pembelian atau kuitansi pengeluaran.

c.       Semua pengggunaan dan taman kanak-kanak harus dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

d.      Dalam rangka mempermudah pengawasan dan pertanggungjawabannya, semua penggunaan dana taman kanak-kanak harus dibukukan secara saksama dan kontinu melalui proses pembukuan keuangan yang berlaku.

5.      Pembukuan Keuangan

Kegiatan kelima dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pembukuan semua keuangan. Secara umum, pembukuan keuangan dapat diartikan sebagai keseluruhan pencatatan secara teratur mengenai perubahan-perubahan yang terjadi atas segala penghasilan atau kekayaan (Sianturi, 1991). Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa pembukuan keuangan di taman kanak-kanak adalah keseluruhan pencatatan semua pemasukan dan pengeluaran keuangan taman kanak-kanak.

Pembukuan keuangan taman kanak-kanak harus dilakukan secara teratur. Artinya, pembukuan semua pemasukan dana pengeluaran keuangan kanak-kanak itu dilakukan secara tertib sebagaimana aturan-aturan pembukuan keuangan yang berlaku. Pembukuan keuangan taman kanak-kanak dilakukan secara rapi. Artinya, pembukuan semua pemasukan dan pengeluaran keuangan taman kanak-kanak  dilakukan secara rapi, baik dalam penulisannya maupun penempatan angka-angka rupiahnya. Diharapkan agar semua pemasukan dan  pengeluaran keuangan taman kanak-kanak dapat dengan mudah dibaca, diperiksa, dan dipertanggung jawabkan.

Ada beberapa manfaat yang dapat diraih dengan adanya pembukuan yang teratur dan rapi terhadap semua keuangan taman kanak-kanak, yaitu sebagai berikut.

a.       Dengan adanya pembukuan yang teratur dan rapi,  semua transaksi pemasukan dan pengeluaran keuangan lembaga dapat dengan mudah diingat kembali. Kepala dan guru taman  kanak-kanak adalah manusia. Sebagai mannusia tentunya kepala dan guru taman kanak-kanak seringkali lupa dan ingatannya sangat terbatas. Oleh karena itu, adanya pencatatan terhadap semua transaksi pemasukan dan pengeluaran keuanngan taman kanak-kanak sangat bermanfaat bagi kepala dan guru-gurunya.

b.      Dengan adanya pembukuan yang teratur dan rapi, kepala taman kanak-kanak dapat dengan mudah mengetahui perkembangan keuangan lembaga pendidikan. Kepala taman kanak-kanak adalah pimpinan di lembaganya. Ia harus tahu perkembangan segala sesuatu di lembaganya, termasuk keuangan lembaganya.

c.       Dengan adanya pembukuan yang teratur dan rapi, kepala taman kanak-kanak dapat dengan mudah melakukan pengawasan keuangan lembaganya.

d.      Setiap keuangan di lembaga pendidikan, termasuk taman kanak-kanak, harus dipertanggung jawabkan. Pembukuan keuangan taman kanak-kanak yang teratur dan rapi dapat mempermudah kepala taman kanak-kanak dalam menyusun laporan pertanggung jawaban keuangan kepada pihak-pihak yang berwenang.

Proses pembukuan keuangan di taman kanak-kanak meliputi beberapa kegiatan sebagai berikut.

a.       Penyusunan Daftar Anggaran.

Daftar anggaran, sebagaimana telah diuraikan di muka, adalah suatu daftar  yang memuat rincian perkiraan penerimaan dan pengeluaran keuangan taman kanak-kanak.

b.      Pembukuan Kas

Setelah anggaran berjalan, tentu ada pemasukan dan pengeluaran uang, Idealnya semua pemasukan dan pengeluaran tersebut sesuai dengan daftar anggaran yang telah disusun sebelumnya. Semua pemasukan dan pengeluaran uang tersebut dicatat di dalam buku tertentu. Kegiatan pencatatan itulah yang disebut dengan pembukuan kas taman kanak-kanak. Buku yang dilakukan dalam melakukan pembukuan disebut dengan buku kas. Buku kas merupakan suatu buku yang berisi catatan-catatan peneimaan dan penngeluaran uang. Pencatatan uang yang diterima harus dilakukan pada saat uang itu diterima dari sumbernya. Demikian pula pencatatan pengeluarannya dilakukan setelah pengeluaran uang dilakukan. Tidak dibenarkan pencatatan pemasukan atau pengeluaran uang sebelum pemasukan atau pengeluarannya. Pencatatan tidak  boleh dilakukan dengan menggunakan pensil atau alat tulis yang mudah dihapus. Sebaiknya menggunakan bolpoin. Apabila ada pencatatan keuangan yang salah, tidak boleh dicoret sembarangan atau dihapus dengan alat penghapus. Sebaiknya, semua catatan keuangan yang salah di dalam buku kas dicoret dengan tinta merah dan di sampingnya diberi paraf oleh yang bertanggung jawab dalam pembukuan.

c.       Pendokumentasian Bukti Penerimaaan dan Pengeluaran

Setiap penerimaan dan pengeluaran yang di catat dalam buku kas taman kanak-kanak harus ada bukti-buktinya yang sah sebagai bukti kas. Surat-surat tanda  bukti penerimaan dan pengeluaran dapat berbentuk kwitansi dan faktur. Semua itu harus disimpan dengan sebaik-baiknya di tempat yang aman.

6.      Pengawasan dan Pertanggungjawaban Keuangan

Kegiatan keenam dalam manajemen keuangan taman kanak-kanak adalah pengawasan keuangan. Pengawasaan keuangan adalah kegiatan pemeriksaan semua pelaksanaan anggaran taman kanak-kanak. Tujuannya adalah untuk mengetahui semua pelaksanaan anggaran yang telah berjalan, apakah sesuai dengan anggaran yang telah direncanakan ataukah tidak. Apakah sesuai dengan peraturan yang belaku ataukah tidak.

Ada dua macam pengawasan keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, pengawasan fungsional, yaitu pengawasan yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu yang secara resmi memang berfungsi sebagai pengawas. Pihak-pihak yan dimaksud antara lain berupa pengawas dari yayasan penyelenggara, pengawas dari Kantor Dinas Pendidikan Nasional atau Inspektorat Wilayah Provinsi.  Kedua, pengawasan melekat oleh pihak taman kanak-kanak sendiri. Pelaksanaan pengawasan keuangan oleh pihak taman kanak-kanak sendiri merupakan tanggung jawab kepala taman kanak-kanak sebab yang bersangkutanlah selaku pimpinan di lembaga tersebut. Pengawasan keuangan harus dilakukan secara terus-menerus, jujur, dan teliti.

Ada beberapa kegiatan yang dapa dilakukan dalam melakukan pengawasan keuangan di taman kanak-kanak, baik pengawasan fungsional maupun pengawasan melekat.

a.       Pengawas mempelajari semua catatan yang ada di dalam buku kas serta bukti-bukti sahnya (kuitansi maupun faktur).

b.      Pengawas memberikan penilaian dan komentar-komentar atas hasil penilainnya.[3]

E.     Standar Pembiayaan di PAUD

Standar pembiayaan meliputi jenis, sumber, dan pemanfaatan, serta pengawasan dan pertanggungjawaban dalam penyelnggaraan dan pengembangan lembaga PAUD yang dikelola secara baik dan transparan.

1.      Jenis dan Pemanfaatannya

Biaya investasi, dipergunakan untuk pengadaan sarana prasarana, pengembangan SDM, dan modal kerja tetap.

Biaya opersional, digunakan untuk gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta tanjungan yang melekat, bahan atau peralatan pendidikan habis pakai dan biaya operasional pendidikan tak langsung.

2.      Sumber Pembiayaan

Biaya investasi, operasional, dan personal dapat diperoleh dari pemerintah, pemerintah daerah, yayasan, partisipasi masyarakat dan atau pihak lain yang tidak mengikat.

3.      Pengawasan dan Pertanggungjawaban

Lembaga memiliki mekanisme untuk melakukan pengawasan dan pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku.[4]

 

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Uang merupakan komponen yang ikut menentukan keberhasilan program pendidikan taman kanak-kanak. Dengan adanya uang, semua penyelenggaraan pendidikan di taman kanak-kanak dapat dibiayai. Dalam rangka itu, taman kanak-kanak memerlukan adanaya manajemen keuangan yang transparan. Manajemen keuangan taman kanak-kanak harus dilakukan dengan sebaik-baiknya, yaitu sesuai dengan prinsip-prinsip dan melaui prosedur yang benar.

Manajemen keuangan adalah salah satu bidang garapan manajemen pendidikan yang secara khusus menangani tugas-tugas yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan yang dimiliki dan digunakan dalam lembaga pendidikan. Manajemen keuangan pendidikan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemerolehan dan pendayagunaan uang secara tertib, efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabakan dalam rangka memperlancar pencapaian tujuan pendidikan. Ada dua hal yang perlu digaris bawahi berkaitan dengan manajemen keuangan di taman kanak-kanak. Pertama, manajemen keuangan itu merupakan keseluruhan proses upaya memperoleh dan mendayagunakan semua dana. Kedua, penggunaan semua dana taman kanak-kanak harus efektif, efesien, tertib, dan mudah dipertanggung jawabkan kepada semua pihak yang terkait.

B.     Saran

Dalam penulisan makalah ini kami menyadari bahwa penulisan masih jauh dari kata sempurna, kedepannya kami akan lebih berhati-hati dalam menjelaskan tentang makalah dengan sumber-sumber yang lebih banyak dan lebih dapat dipertanggung jawabkan.

 

 

 

DARTAR PUSTAKA

 

Ibrahim Bafadal, Dasar-Dasar Manajemen dan Supervisi Taman Kanak-Kanak, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004

https://www.paud.id,ruang-lingkup-manajemen-paud,2018

Mulyasa,Manajemen PAUD, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012



[1] Ibrahim Badafal, Dasar-dasar manajemen dan supervise taman kanak-kanak, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004),hlm 46.

[3] [3] Ibrahim Badafal, Dasar-dasar manajemen dan supervise taman kanak-kanak, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004),hlm 54.

 

[4] Mulyasa,Manajemen PAUD,(Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA,2012), hlm 262.