Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2022

KLASIFIKASI MEDIA PEMBELAJARAN

 Media pembelajran menurut bentuk bendanya dapat dikalsifikasikan menjadi dua bagian yaitu media dua dimendi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi yaitu media yang berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain : gambar dengan beragai jenis, grafik, peta, poster, bagan, ( tabel, organisasi, arus, pohon, balikan, lipatan, silsilah) atlas, surat kabar, majalah, kliping, kartun, sketa, foto, buku-buku. Salah satu media pembelajaran dua dimensi yang sering digunakan adalah media grafis, yaitu media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gamba-gambar. Bentuk media pembelajaran dua dimensi ada yang langsung dapat digunakan dalam pembelajaran ada yang langsung dapat digunakan alat-alat bentuk untuk memvisualisasikannya.

            Secara umum alat-alat visual dua dimensi dapat dikelompokan menjadi dua:

1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak transparan misalnya: gambar diatas ketas atau karton, gambar yang diproyeksikan dengan opaque proyektor, lembar balik, grafik, diagram, bagan, poster, gambar hasil cetak saring dan foto.

2. Alat-alat visual   dua dimensi pada bidang yang transparan misalnya: Filem, strip, lembar trasnparan untuk overhead proyektor

            Media dua  dimensi yaitu media yang berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain gambar, kartun, sketsa, dan foro.

            Gambar memiliki beberapa jenis , yaitu: stick figure, sketsa, gambar bentuk, illustrasi, foto, poster, flash, card, folder, kartun dan karikatur.

            Sedangka media tiga dimensi adalah media yang berbentuk isi volume memiliki ukuran panjang , lebar dan tinggi, atau media yang dalam bentuk model. Yang termasuk dalam media tiga dimensi antara lain: objek, model, mock-up, globe, diaroma , dan specimen, media tiga dimensi yang sering digunakan daam pembalajaran adalah model dan objek..

            Media tiga dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model adalah tiruan tiga dimensional  dari beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu mahal,terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan dipelajari siswa dalam wujud aslinya.

B.  Media Pembelajaran Menurut Perangkatnya

Dalam pembicaraan tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan perangkat media yaitu “materials” (bahan media), “equipment"  (peralatan), “hardware” (perangkat keras) dan “software" (perangkat lunak).

Keempat istilah itu mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari komponen media pembelajaran. Biasanya istilah materials dihubungkan dengan equipment dan istilah perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak.  Karena itu, jika media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat dibedakan menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

“Hardware” dan “software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer, namun kemudian diperluas penggunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.

Software atau perangkat lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material. Media pembelajaran yang termasuk perangkat lunak, misalnya isi pesan yang disimpan pada transparan OHP, kaset audio, kaset video, film, slide dan sebagainya.

Hardware atau perangkat keras adalah peralatan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials untuk disampaikan kepada audien. Media pembelajaran yang termasuk dalam perangkat keras, misalnya proyektor, OHP, Proyektor film video, tape recorder, proyektor slide, kamera, komputer dan sebagainya.

 

C. Media Pembelajaran Menurut Indera Penerimanya

Media pembelajaran menurut indera penerimanya terbagi atas: media visual dan media audio.

Media visual yaitu media yang pesannya hanya dapat diamati dengan Media menurut indera indera penglihatan. Media ini merupakan jenis media yang mempunyai informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak misalnya: gambar, foto, grafik, dan poster.

Media audio yaitu media yang menghasilkan pesan hanya dengan suara saja. Jenis media ini juga hanya memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata, misalnya: radio, tape recorder, labotorium bahasa.

Ada juga media yang sekaligus dapat diamati dengan indera penglihatan dan pendengaran. Media pembelajaran jenis ini disebut dengan media audio visual. Media audio visual dapat didefinisikan sebagai media yang dapat menghasilkan pesan, yang kesannya dapat dilihat dan didengar. Media ini merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Yang termasuk media audio visual misalnya: televisi, video, proyektor film bersuara, slide bersuara.

Alat-alat audio visual adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya adalah untuk membuat cara berkomunikasi lebih efektif yang biasa digunakan baik dalam pembelajaran, penerangan dan penyuluhan.

 

D. Media Pembelajaran Menurut Cara Kerjanya

Media pembelajaran menurut cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu media proyektabel dan non proyektabel

Media proyektabel yaitu media yang cara kerjanya dengan menggunakan sistem proyeksi. Media dengan proyeksi ialah jenis media yang penggunaannya memakai proyektor, misalnya: slide proyektor, opaque proyektor, overhead proyektor dan segala jenis film.

Media non proyektabel yaitu media yang dapat diamati tanpa menggunakan sistem proyeksi dan langsung dapat diamati. Media non proyektor adalah jenis media yang penggunaannya tanpa proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar, tebal dan tinggi. Misalnya berbagaijenis model, diorama, globe dan sebagainya.

 

E. Media Pembelajaran Menurut Sifatnya

1. Media pembelajaran menurut sifatnya diklasifikasikan menjadi media bergerak dan media diam.

Media yang dapat bergerak yaitu media yang dapat menghasilkan pesan/gambar yang dapat bergerak, misalnya: gambar hidup/bergerak yang terlihat pada gambar yang ada di film gambar pada video/televisi.

Media bergerak bisa dibedakan menjadi: media audio visual gerak, media audio semi gerak dan media visual gerak.

Media audio visual gerak adalah merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Mislanya film bersuara, rekaman video, film TV, holografi.

Media audio semi gerak yakni jenis yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh, misalnya tulisan jauh.

Media visual gerak yaitu jenis media yang memiliki kemampuan seperti juga golongan pertama kecuali penampilan suara misalnya film bisu, film slide tanpa suara dan fim video tanpa suara.

2. Media diam yaitu pesan yang diperoleh dari media tersebut hanya diam saja tidak bergerak. Media ini disampaikan dalam bentuk visual artinya hanya dapat dilihat, karena itulah media ini juga bisa disebut media visual diam yang merupakan jenis media yang mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak. Yang termasuk klasiflkasi media jenis ini misalnya: gambar dari film slides, gambar dari transparan pada OHP, film rangkai, halaman cetak, video file, dan microform.

 

F. Media Pembelajaran Menurut Kelompok Penggunanya

Media Pembelaiaran menurut kelompok penggunanya dibedakan menjadi media individual, media kelompok, media kelompok besar.

Media individual yaitu media tersebut hanya dapat digunakan secara perorangan/individu. Sebagai contoh misalnya: mikroskop, lensa, kamera.

a. Media kelompok artinya media tersebut dapat digunakan secara perorangan juga dapat digunakan secara kelompok, misalnya segala jenis media paparan (papan tulis, papan planel, gabus, magnetik), seperangkat OHP, slide dan film.

b. Media kelompok besar yaitu media tersebut dapat digunakan oleh kelompok masa yang lebih besar, misalnya penyuluhan dilapangan dengan menggunakan film lebar dan pengeras suara dan televisi umum.

Media pembelajaran dapat memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan (individual), kelompok/kelas atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya, yaitu 1) memotivasi minat atau tindakan,

2) menyajikan informasi, dan

3) memberi instruksi.

Untuk memenuhi fungsi motivasi, media pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang pebelajar atau audiens untuk bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap, nilai dan emosi.

Untuk tujuan informasi, media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan sekelompok pebelajar/audiens. lsi dan bentuk penyajian bersifat amat umum, berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi. Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, pebelajar biasanya bersifat pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan tidak/kurang senang, netral atau senang.

Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam media itu harus melibatkan pebelajar, baik dalam benak atau mental maupun dalam aktifitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara Iebih sistematis dan psikologis dilihat dari prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memenuhi kebutuhan perorangan pebelajar/siswa.