Media pembelajran menurut bentuk bendanya dapat dikalsifikasikan menjadi dua bagian yaitu media dua dimendi dan media tiga dimensi. Media dua dimensi yaitu media yang berbentuk bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain : gambar dengan beragai jenis, grafik, peta, poster, bagan, ( tabel, organisasi, arus, pohon, balikan, lipatan, silsilah) atlas, surat kabar, majalah, kliping, kartun, sketa, foto, buku-buku. Salah satu media pembelajaran dua dimensi yang sering digunakan adalah media grafis, yaitu media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu kombinasi pengungkapan kata-kata dan gamba-gambar. Bentuk media pembelajaran dua dimensi ada yang langsung dapat digunakan dalam pembelajaran ada yang langsung dapat digunakan alat-alat bentuk untuk memvisualisasikannya.
Secara
umum alat-alat visual dua dimensi dapat dikelompokan menjadi dua:
1. Alat-alat visual dua dimensi pada bidang yang tidak
transparan misalnya: gambar diatas ketas atau karton, gambar yang diproyeksikan
dengan opaque proyektor, lembar balik, grafik, diagram, bagan, poster, gambar
hasil cetak saring dan foto.
2. Alat-alat visual
dua dimensi pada bidang yang transparan misalnya: Filem, strip, lembar
trasnparan untuk overhead proyektor
Media
dua dimensi yaitu media yang berbentuk
bidang datar, hanya memiliki ukuran panjang dan lebar saja. Yang termasuk dalam
kelompok media pembelajaran dua dimensi antara lain gambar, kartun, sketsa, dan
foro.
Gambar
memiliki beberapa jenis , yaitu: stick figure, sketsa, gambar bentuk,
illustrasi, foto, poster, flash, card, folder, kartun dan karikatur.
Sedangka
media tiga dimensi adalah media yang berbentuk isi volume memiliki ukuran
panjang , lebar dan tinggi, atau media yang dalam bentuk model. Yang termasuk
dalam media tiga dimensi antara lain: objek, model, mock-up, globe, diaroma ,
dan specimen, media tiga dimensi yang sering digunakan daam pembalajaran adalah
model dan objek..
Media tiga
dimensi yang sering digunakan dalam pembelajaran adalah model dan boneka. Model
adalah tiruan tiga dimensional dari
beberapa objek nyata yang terlalu besar, terlalu jauh, terlalu kecil, terlalu
mahal,terlalu jarang, atau terlalu ruwet untuk dibawa kedalam kelas dan
dipelajari siswa dalam wujud aslinya.
B. Media Pembelajaran
Menurut Perangkatnya
Dalam pembicaraan
tentang media, kita menjumpai beberapa istilah yang terkait dengan perangkat
media yaitu “materials” (bahan media), “equipment" (peralatan),
“hardware” (perangkat keras) dan “software" (perangkat lunak).
Keempat istilah itu
mempunyai arti yang berbeda, tetapi semuanya adalah nama dari komponen media
pembelajaran. Biasanya istilah materials dihubungkan dengan equipment dan
istilah perangkat keras dikaitkan dengan perangkat lunak. Karena
itu, jika media pembelajaran diklasifikasikan menurut perangkatnya dapat
dibedakan menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).
“Hardware” dan
“software” adalah istilah yang pada mulanya dipakai oleh pengusaha komputer,
namun kemudian diperluas penggunaannya untuk semua jenis media pembelajaran.
Software atau perangkat
lunak adalah isi pesan yang disimpan pada material. Media pembelajaran yang
termasuk perangkat lunak, misalnya isi pesan yang disimpan pada transparan OHP,
kaset audio, kaset video, film, slide dan sebagainya.
Hardware atau perangkat
keras adalah peralatan untuk menyampaikan pesan yang disimpan pada materials
untuk disampaikan kepada audien. Media pembelajaran yang termasuk dalam
perangkat keras, misalnya proyektor, OHP, Proyektor film video, tape recorder,
proyektor slide, kamera, komputer dan sebagainya.
C. Media Pembelajaran Menurut Indera
Penerimanya
Media pembelajaran
menurut indera penerimanya terbagi atas: media visual dan media audio.
Media visual yaitu media
yang pesannya hanya dapat diamati dengan Media menurut indera indera
penglihatan. Media ini merupakan jenis media yang mempunyai informasi secara
visual, tetapi tidak dapat menampilkan suara maupun gerak misalnya: gambar,
foto, grafik, dan poster.
Media audio yaitu media
yang menghasilkan pesan hanya dengan suara saja. Jenis media ini juga hanya
memanipulasikan kemampuan-kemampuan suara semata-mata, misalnya: radio, tape
recorder, labotorium bahasa.
Ada juga media yang
sekaligus dapat diamati dengan indera penglihatan dan pendengaran. Media
pembelajaran jenis ini disebut dengan media audio visual. Media audio visual
dapat didefinisikan sebagai media yang dapat menghasilkan pesan, yang kesannya
dapat dilihat dan didengar. Media ini merupakan media yang paling lengkap,
karena menggunakan kemampuan audio visual dan gerak. Yang termasuk media audio
visual misalnya: televisi, video, proyektor film bersuara, slide bersuara.
Alat-alat audio visual
adalah alat-alat yang audible artinya dapat didengar dan alat-alat yang visible
artinya dapat dilihat. Alat-alat audio visual gunanya adalah untuk membuat cara
berkomunikasi lebih efektif yang biasa digunakan baik dalam pembelajaran,
penerangan dan penyuluhan.
D. Media Pembelajaran Menurut Cara
Kerjanya
Media pembelajaran
menurut cara kerjanya diklasifikasikan menjadi 2 yaitu media proyektabel dan
non proyektabel
Media proyektabel yaitu
media yang cara kerjanya dengan menggunakan sistem proyeksi. Media dengan proyeksi
ialah jenis media yang penggunaannya memakai proyektor, misalnya: slide
proyektor, opaque proyektor, overhead proyektor dan segala jenis film.
Media non proyektabel
yaitu media yang dapat diamati tanpa menggunakan sistem proyeksi dan langsung
dapat diamati. Media non proyektor adalah jenis media yang penggunaannya tanpa
proyektor dan mempunyai ukuran panjang, lebar, tebal dan tinggi. Misalnya
berbagaijenis model, diorama, globe dan sebagainya.
E. Media Pembelajaran Menurut
Sifatnya
1. Media pembelajaran menurut sifatnya diklasifikasikan menjadi media bergerak
dan media diam.
Media yang dapat
bergerak yaitu media yang dapat menghasilkan pesan/gambar yang dapat bergerak,
misalnya: gambar hidup/bergerak yang terlihat pada gambar yang ada di film
gambar pada video/televisi.
Media bergerak bisa
dibedakan menjadi: media audio visual gerak, media audio semi gerak dan media
visual gerak.
Media audio visual gerak
adalah merupakan media yang paling lengkap, karena menggunakan kemampuan audio
visual dan gerak. Mislanya film bersuara, rekaman video, film TV, holografi.
Media audio semi gerak
yakni jenis yang memiliki kemampuan menampilkan suara disertai gerakan titik
secara linear, jadi tidak dapat menampilkan gerakan nyata secara utuh, misalnya
tulisan jauh.
Media visual gerak yaitu
jenis media yang memiliki kemampuan seperti juga golongan pertama kecuali
penampilan suara misalnya film bisu, film slide tanpa suara dan fim video tanpa
suara.
2. Media diam yaitu pesan yang
diperoleh dari media tersebut hanya diam saja tidak bergerak. Media ini
disampaikan dalam bentuk visual artinya hanya dapat dilihat, karena itulah
media ini juga bisa disebut media visual diam yang merupakan jenis media yang
mempunyai kemampuan menyampaikan informasi secara visual, tetapi tidak dapat
menampilkan suara maupun gerak. Yang termasuk klasiflkasi media jenis ini
misalnya: gambar dari film slides, gambar dari transparan pada OHP, film
rangkai, halaman cetak, video file, dan microform.
F. Media Pembelajaran Menurut
Kelompok Penggunanya
Media Pembelaiaran
menurut kelompok penggunanya dibedakan menjadi media individual, media
kelompok, media kelompok besar.
Media individual yaitu
media tersebut hanya dapat digunakan secara perorangan/individu. Sebagai contoh
misalnya: mikroskop, lensa, kamera.
a. Media kelompok artinya media tersebut dapat digunakan secara perorangan
juga dapat digunakan secara kelompok, misalnya segala jenis media paparan
(papan tulis, papan planel, gabus, magnetik), seperangkat OHP, slide dan film.
b. Media kelompok besar yaitu media tersebut dapat digunakan oleh kelompok
masa yang lebih besar, misalnya penyuluhan dilapangan dengan menggunakan film
lebar dan pengeras suara dan televisi umum.
Media pembelajaran dapat
memenuhi tiga fungsi utama apabila media itu digunakan untuk perorangan
(individual), kelompok/kelas atau kelompok pendengar yang besar jumlahnya,
yaitu 1) memotivasi minat atau tindakan,
2) menyajikan informasi, dan
3) memberi instruksi.
Untuk memenuhi fungsi motivasi, media
pembelajaran dapat direalisasikan dengan teknik drama atau hiburan. Hasil yang
diharapkan adalah melahirkan minat dan merangsang pebelajar atau audiens untuk
bertindak (turut memikul tanggung jawab, melayani secara sukarela, atau
memberikan sumbangan material). Pencapaian tujuan ini akan mempengaruhi sikap,
nilai dan emosi.
Untuk tujuan informasi,
media pembelajaran dapat digunakan dalam rangka penyajian informasi di hadapan
sekelompok pebelajar/audiens. lsi dan bentuk penyajian bersifat amat umum,
berfungsi sebagai pengantar, ringkasan laporan, atau pengetahuan latar
belakang. Penyajian dapat pula berbentuk hiburan, drama, atau teknik motivasi.
Ketika mendengar atau menonton bahan informasi, pebelajar biasanya bersifat
pasif. Partisipasi yang diharapkan dari siswa hanya terbatas pada persetujuan
atau ketidak setujuan mereka secara mental, atau terbatas pada perasaan
tidak/kurang senang, netral atau senang.
Media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang terdapat dalam
media itu harus melibatkan pebelajar, baik dalam benak atau mental maupun dalam
aktifitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus
dirancang secara Iebih sistematis dan psikologis dilihat dari prinsip-prinsip
belajar agar dapat menyiapkan instruksi yang efektif. Di samping menyenangkan,
media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
memenuhi kebutuhan perorangan pebelajar/siswa.