Powered By Blogger

Jumat, 23 Desember 2022

Media Audio Visual

 

A.     Pengembangan Pembelajaran Berbasis Multimedia

Multimedia adalah media presentasi dengan menggunakan teks, audio, dan visual sekaligus. Menurut Hofstteter multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dengan tool yang memungkinkan pemakai untuk melakukan navigasi,  berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi. Multimedia presentasi digunakan untuk menjelaskan materi-materi yang sifatnya teoritis, digunakan dalam pembelajaran klasikal dengan group  belajar yang cukup banyak diatas 50 orang. Media ini cukup efektif sebab menggunakan multimedia projector yang memiliki jangkauan pancar yang cukup besar. Kelebihan media ini adalah menggabungkan semua unsur media seperti teks, video, animasi, image, grafik dan sound menjadi satu kesatuan penyajian, sehingga mengakomodasi sesuai dengan modalitas belajar siswa. Program ini dapat mengakomodasi siswa yang memiliki type visual, auditif maupun kinestetik. Hal ini didukung oleh didukung oleh teknologi perangkat keras yang berkembang cukup lama, telah memberikan konstribusi yang sangat besar dalam kegiatan presentasi. Pengelolahan bahan presentasi dengan menggunakan computer tidak hanya untuk dipresentasikan dengan menggunakan alat presentasi digital dalam bentuk multimedia projector (seperti LCD, In Focus dan sejenisnya), melainkan dapat dipresentasikan melalui peralatan  proyeksi lainnya, seperti over head projector (OHP) dan film slides projector yang sudah lebih dahulu diproduksi. Fungsi Multimedia dalam pembelajaran yaitu :

1.      Membantu siswa dalam memahami konsep yangabstrak dan mikroskopis

2.      Menyederhanakan perhitungan yang rumit, dan mempercepat keberlangsungan proses  belajar mengajar

3.      Penyajian informasi atau keterampilan secara utuh dan lengkap, serta merancang lingkupinformasi dan keterampilan secara sistematis sesuai dengan tingkat kemampuan dan alokasi waktu

4.      Membantu siswa dalam mengaktifkan fungsi psikologis dalam dirinya antara lain dalam pemusatan perhatian dan mempertahankan perhatian,memelihara keseimbangan mental, serta mendorong belajar mandiri.

 

B.     Media Audio Visual/Vidio

Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik karena meliputi suara dan gambar. Media audio-visual merupakan media yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Dalam media audio visual terdapat dua unsur yang saling bersatu yaitu audio dan visual. Adanya unsur audio memungkinkan siswa untuk dapat menerima pesan pembelajaran melalui pendengaran, sedangkan unsur visual memungkinkan penciptakan pesan belajar melalui bentuk visualisasi.

Secara umum, semua mata pelajaran akan lebih efektif jika diajarkan dengan media yang sesuai. Oleh karena itu, guru harus mengetahui terlebih dahulu materi dan tujuan pembelajaran. Audio-visual merupakan salah satu cara untuk membuat pembelajaran lebih dinamis dan menyenangkan. Adapun bahan ajar yang cocok untuk dikembangkan dengan audio-visual, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah sebagai berikut:

a.       Ranah Kognitif

Materi Al-Qur’an hadits, misalnya dalam menerangkan tajwid. Dulu sebelum teknologi berkembang, tajwid diajarkan hanya secara verbalistis, atau dengan menggunakan lingkaran tajwid. Akan tetapi dizaman sekarang bisa dikembangkan dengan menggunakan media interaktif dengan mikromedia flash, windows movie maker, dsb.

b.      Ranah Afektif

Materi aqidah untuk menjelaskan tentang rukun iman maupun rukun islam. Materi akhlaq untuk menjelaskan tentang keteladanan bisa dikembangkan dengan memutar film atau video. Materi sejarah kebudayaan islam yang bersifat pengetahuan, akan lebih menarik jika dikembangkan dengan menggunakan media seperti sound slide, sehingga memungkinkan siswa yang kurang dapat menerima pelajaran dengan hanya menggunakan indra pendengar, mampu lebih memahami dengan adanya kombinasi gambar dan suara.

 

c.       Ranah Psikomotor

Materi fiqh, dimana materi ini banyak yang berbentuk prosedural yang dirasa cocok untuk dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya:

1)   Ketika menjelaskan tentang tata cara shalat

2)   Ketika menjelaskan tentang tata cara haji

3)   Ketika menjelaskan tentang tata cara berkurban

Ketiganya akan lebih menarik ketika dikembangkan dengan media audio-visual, misalnya dengan menggunakan film, video, mikromedia flash ataupun windows movie maker.

Beberapa Kelebihan atau kegunaan media audio-visual pembelajaran yaitu:

1.      Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis (dalam bentuk kata-kata, tertulis atau lisan belaka)

2.      Mengatasi perbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti:

·      Objek yang terlalu besar digantikan dengan realitas, gambar, filmbingkai, film atau video

·      Obyek yang kecil dibantu dengan proyektor micro, film bingkai, film atau gambar

·      Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat dapat dibantu dengan tame line atau high speed photografi

·      Kejadian atau peristiwa yang terjadi masa lalu bisa ditampilkan lagi lewat rekaman film,video, film bingkai, foto maupun secara verbal Konsep yang terlalu luas (gunung ber api, gempa bumi, iklim dll) dapat di visualkan dalam bentuk film,film bingkai, gambar,dll.

Pengajaran audio-visual juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu : Media audio-visual tidak dapat digunakan dimana saja dan kapan saja, karena media audio-visual cenderung tetap di tempat. Biaya pengadaannya relative mahal. Apabila guru tidak mampu berpartisipasi aktif maka siswa akan cenderung menikmati visualisasi dan suaranya saja.

 

 

 

C.     Media Interaktif

         Media interaktif dalam proses belajar mengajar ialah suatu produk maupun layanan digital (multimedia) yang diberikan oleh guru kepada siswa dengan menyajikan konten pembelajaran seperti teks, gambar bergerak atau animasi, video, audio hingga video game. Penggunaan produk maupun layanan digital (multimedia) tersebut diharapkan mampu membantu siswa dalam meningkatkan motivasi, eksplorasi serta pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru. Demi menunjang suksesnya proses pembelaran di kelas, guru harus senantiasa berpikir kreatif seperti melakukan inovasi terhadap media pembelajaran yang akan diberikan kepada siswa yakni dengan menggunakan media pembelajaran yang interaktif atau berbasis digital multimedia.

Guru dapat menggunakan berbagai macam perangkat digital multimedia dalam memberikan materi kepada siswanya. Adapun beberapa contoh dari media pembelajaran yang interaktif di antaranya adalah sebagai berikut.

1.    Video Casette

Video Cassette/Tape Recorder sering juga disebut Video Cassette Recorder (VCR) atau Video Tape Recorder (VTR). Alat ini dapat merekam gambar dan suara dalam waktu yang bersamaan. Pada saat-saat diperlukan, suara dan gambar yang telah direkam dapat ditampilkan kembali atau dihapus untuk diganti dengan yang lain bila diperlukan. Karena mempunyai sifat yang demikian maka VTR dapat dijadikan sebagai media pembelajaran.

a.    Keistimewaan VTR :

·      Dapat merekam peristiwa sekaligus dengan suaranya dan dapat diputar ulang, dengan demikian kejadian yang lalu dapat diamati kembali

·      VTR cocok untuk semua bidang studi dan unutk semua tingkatan kelas

·      VTR dapat melakukan slow motion sehingga gerakan-gerakan atau apa yang direkam dapat diamati dengan benar-benar.

b.    Kelemahan VTR

·      Sifat komunikasi hanya satu arah tanpa ada komunikasi timbal balik

·      Dengan menggunakan VTR sering kali siswa terpaku untuk menonton, bukan unutk mengikuti

·      Peralatan yang digunakan mahal d. Harus menggunakan aliran listrik.

2.    Media Berbasis Komputer

Komputer memiliki fungsi yang berbeda-beda dalam bidang pendidikan dan latihan. Komputer berperan sebagai manajer dalam proses pembelajaran yang dikenal dengan nama Computer Managed lnstruction (CMl). Ada pula peran komputer sebagai pembantu tambahan dalam belajar, pemanfaatannya meliputi penyajian informasi isi materi pelajaran, latihan, atau kedua-duanya. Modus ini dikenal sebagai Computer Assited lnstruction (CAl). CAI mendukung pembelajaran dan pelatihan akan tetapi ia bukanlah penyampai utama materi pelajaran. Komputer dapat menyajikan informasi dan tahapan pembelajaran lainnya disampaikan bukan dengan media komputer.

Format penyajian pesan dan informasi dalam CAI terdiri atas tutorial terprogram, toturial intelijen, drill and practice, dan simulasi. Tutorial terprogram adalah seperangkat tayangan baik statis maupun dinamis yang telah lebih dahulu diprogramkan. Secara berurut, seperangkat kecil informasi ditayangkan yang diikuti dengan pertanyaan. Jawaban siswa dianalisis oleh komputer (dibandingkan dengan kemungkinan- kemungkinan jawaban yang telah diprogram oleh pembelajar/guru /perancang), dan berdasarkan hasil analisis itu umpan balik yang sesuai. Tutorial intelijen berbeda dari toturial terprogram karena jawaban komputer terhadap pertanyaan siswa dihasilkan oleh intelejensia artifisial, bukan jawaban-jawaban yang terprogram yang terlebih dahulu disiapkan oleh perancang pelajaran. Dengan demikian, ada dialog dari waktu ke waktu antara pebelajar/siswa dengan komputer. Baik pebelajar/siswa maupurr komputer dapat bertanya atau memberijawaban.

                                                                                       

3.    Media Telematik

Media Telematik sering dikaitkan sebagai produk terbaru dari peradaban teknologi yang kelak akan menggeser televisi. Perangkat telematik mencakup beberapa unit. Pada bagian tengahnya terdapat unit layar gambar yang dihubungkan dengan jaringan  semata-mata hanya ingin memperoleh komputer. Media telematik sering kali disebut media baru yang mulai dikenal pada tahun 1980an, sesungguhnya merupakan perangkat teknologi elektronik yang berbeda dengan penggunaan yang berbeda pula. Perangkat media elektronik mencakup beberapa sistem teknologi yaitu :

a. Sistem tranmisi (melaluikabel atau satelit)

b. Sistemminiaturisasi

c. Sistem penyimpanan dan pencarian informasi

d. Sistem penyajian gambar (dengan menggunakan kombinasi teks dan grafik secara lentur).

e. Sistem pengendalian oleh komputer.

Ciri-ciri utama media telematik :

·      Desentrclisasi, pengadaan dan pemilihan berita tidak lagi sepenuhnya berada di tangan pemasok komunikasi.

·      Kemampuan finggi pengantaran melalui kabel dan satelit mangatasi hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pemancar siaran lainnya.

·      Komunikasi timbal balik (inter-activity), penerima dapat memilih, menjawab kembali menukar informasa dan dihubungkan dengan penerima lainnya secara langsung.

·      Pelenturan (fleksibelifas), bentuk, isi dan  penggunaan.

·      Media telematik baru, memberikan dorongan terhadap distrbusi siaran radio dan televisi.

Media telematik terbagidalam dua bentuk yaitu :

1. Teleteks (teletext) yaitu Penggunaan Teleteks memungkinkan diperoleh lebih banyak informasi tekstual tambahan melalui siaran udara. Teleteks dipakai untuk melengkapi program televisi biasa dengan cara menyetel pesawal penerima. lnformasi tersebut dapat diperoleh setiap saat menurut keinginan penggunanya.

2. Video teks, Kabel video teks dapat mengantarkan informasi yang disimpan dengan sistem komputer dalam jumlah yang lebih banyak dan lebih bervariasi, serta dapat dikonsultasi atau ditanyaioleh para pemakai yang  dilenqkapi oleh sebuah layar televisi. Mdeo teks juga memberikan pelayanan timbal balik (interaktif) yang jangkauannya sangat luas, termasuk bentuk komunikasi visual antara pusat dan sekitarnya atau pada prinsifnya antara semua pemakai yang dihubungkan oleh jaringan yang sama. Video teks juga dapat digunakan pemakai yang menggunakan alat penerima yang cocok untuk memperoleh informasi tercetak yang disediakan media baru lainnya adalah :

·      Permainan Video Komputer (telematik).

·      Program Video (bukan telematik) atau Film rekaman untuk pemutaran ulang.

Permainan Video Komputer, menyuguhkan layanan baru dengan komputer untuk mengisiwaktu luang. Program video pada dasarnya merupakan cara baru dalam segi pendistribusian bahan yang sudah dikenal sebelumnya kepada para individu yang memiliki alat putar ulang. Dengan demikian program video merupakan suatu media cangkokan yang meminjam beberapa unsur penting dari film dan televisi untuk kepentingan isi dan bentuknya.